Demo Gugat Jokowi dan DPR

Aksi Dorong dan Lempar Warnai Demo Tolak Revisi UU Pilkada di Indramayu, TNI-Polri Berhasil Meredam

Sebelum mundur, mahasiswa diketahui sempat kembali terlibat dorong-dorongan dengan polisi.

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
ILUSTRASI - Pengunjuk rasa melakukan pelemparan saat menggelar aksi unjuk rasa Tolak Revisi UU Pilkada dan Kawal Putusan MK di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Kamis (22/8/2024). 

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Mahasiswa demo menolak revisi UU Pilkada di Kabupaten Indramayu akhirnya membubarkan diri, Jumat (23/8/2024).

Arus lalu lintas di depan Gedung DPRD Indramayu di Jalan Jenderal Sudirman yang semula lumpuh pun kini kembali normal.

Pantauan Tribuncirebon.com, ribuan mahasiswa yang mengatasnamakan diri Cipayung Plus Plus itu membubarkan diri pukul 17.40 WIB.

Sebelum mundur, mahasiswa diketahui sempat kembali terlibat dorong-dorongan dengan polisi. Mereka tidak puas karena sebelumnya tidak diizinkan masuk ke Gedung DPRD Indramayu.

Dorong-dorongan sempat memanas dan ada pelemparan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Padahal lewat pengeras suara koordinator aksi sudah meminta agar jangan ada yang melakukan pelemparan.

Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo yang berada di garis terdepan bersama Dandim 0616/Indramayu, Letkol Inf Yanuar Setiaga berhasil menenangkan massa.

Kapolres meminta mahasiswa untuk tenang, apalagi tidak sedikit anggota termasuk dirinya terkena lemparan botol air mineral namun tidak membalas.

Baca juga: Demo Kawal UU Pilkada di DPRD Jabar Kembali Membara, Massa Bakar Ban Hingga Lemar Botol

Dengan pendekatan persuasif, emosi mahasiswa berhasil diredam. Sesaat kemudian mahasiswa berhenti melakukan dorongan dan memutuskan untuk mundur.

“Perlu kami garis bawahi bahwa tujuan dari kepolisian dibantu TNI dan Satpol PP di sini adalah untuk membantu mengamankan dari pada mahasiswa yang menyampaikan aspirasi, masyarakat yang beraktivitas, dan Gedung DPRD Indramayu,” ujar Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo kepada Tribuncirebon.com.

Ari menyampaikan, saat demo berlangsung memang terjadi pelemparan seperti botol mineral.

Namun, pihaknya menganggap hal tersebut dilakukan oleh oknum dan bukan oleh mahasiswa yang tengah menyampaikan aspirasi.

Ia juga meminta anggotanya untuk tetap tenang dan mengamankan jalannya aksi secara humanis.

“Intinya di Kabupaten Indramayu ini kita tidak menghalang-halangi dari pada penyampaian aspirasi, namun kami berharap ada kerjasama dari seluruh elemen untuk bersama-sama menjaga kondusifitas di wilayah Kabupaten Indramayu ini,” ujar dia.

(Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman)

 

 

Caption: Suasana Gedung DPRD Indramayu usai aksi unjuk rasa oleh mahasiswa, Jumat (23/8/2024)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved