Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

TERUNGKAP, Ini Alasan Dedi Terlibat Dalam Pengungkapan Kasus Vina Cirebon, Jadi Saksi PK Saka Tatal

Terungkap alasan Dedi Mulyadi begitu aktif melibatkan diri dalam pengungkapan kasus Vina Cirebon.

|
Editor: Giri
YouTube KompasTV
Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi (kanan), saat menjadi saksi pada kasus PK Saka Tatal di PN Cirebon, Jawa Barat, Rabu (31/7/2024). 

TRIBUNJABAR.ID - Terungkap alasan Dedi Mulyadi begitu aktif melibatkan diri dalam pengungkapan kasus Vina Cirebon.

Seperti diketahui, Dedi saat ini merupakan politisi Gerindra yang menjadi anggota DPR.

Sebelumnya, mantan suami Anne Ratna Mustika ini merupakan bupati Purwakarta dalam dua periode.

Sejak kasus Vina Cirebon mencuat, Dedi begitu getol menemui orang-orang yang terlibat. 

Videonya kemudian di unggah di akun YouTube-nya.

Atas keaktifannya itu pula, dia akhirnya menjadi satu di antara saksi fakta pada sidang peninjauan kembali (PK) yang diajukan Saka Tatal, mantan terpidana dalam kasus Vina Cirebon.

Setelah sehari sebelumnya hadir di Pengadilan Negeri Cirebon tapi gagal bersaksi, Dedi akhirnya duduk di kursi saksi pada persidangan kemarin, Rabu (31/7/2024).

Pada persidangan itu terungkap alasan Dedi melibatkan diri pada kasus kematian Vina dan Eki.

Baca juga: Bersitegang dengan Jaksa di Depan Majelis Hakim Sidang PK Saka Tatal, Azmi Syahputra: Hanya Bercanda

Dedi menjawab pertanyaan kuasa hukum Saka Tatal, Farhat Abbas, soal alasan dirinya ikut menulusuri kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon.

"Apa yang membuat Bapak tertarik, tergugah hatinya untuk turun sejenak di Kota Cirebon?" tanya Farhat Abbas kepada Dedi, dikutip dari KompasTV.

"Keterpanggilan jiwa, karena ada masyarakat yang tidak berdaya menghadapi berbagai tuduhan tuntutan dan hukuman yang dialami, tanpa sempat memberikan pembelaan sempurna dalam perjalanan hukum," jawab Dedi.

"Apa yang Bapak petik, Bapak rangkum, Bapak sampaikan kepada kami, kepada majelis, titik ketidakadilan itu, apa yang Bapak dapatkan?" tanya Farhat lagi.

"Temuan yang saya dapatkan telah saya sajikan di channel YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, dari seluruh temuan itu, saya yakin penyidik, siapa pun yang punya hati bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi dalam kasus ini," jelas Dedi.

Kemudian, Farhat Abbas pun menanyakan apakah Dedi pernah mewawancarai Saka Tatal atau tidak.

Politikus dari Partai Gerindra itu mengaku menjawab pernah.

Baca juga: Pakar Hukum Trisakti: Pengajuan Tetap Bisa Dikabulkan Meski Hanya 1-2 Novum dalam PK Saka Tatal

"Nilai apa yang Bapak dapatkan?" tanya Farhat.

Sontak pertanyaan itu membuat Dedi hampir menangis saat menjawabnya.

"Nilai yang didapatkan pertama dari sisi kemanusiaan, Saudara Saka Tatal pada usia remaja, tidak bisa menikmati masa remaja," kata Dedi dengan suara bergetar.

Dedi pun berhenti bicara untuk mengatur emosinya.

"Dan dia harus melewati penjara dalam kurun waktu yang lama. Mengalami tekanan psikologi, fisik. Dan yang saya kagumi adalah setelah bebas, dia menyatakan menggugat pada negara bahwa dia tidak bersalah, sikap ini adalah sikap patriotik anak muda Indonesia yang menjadi contoh."

Baca juga: Jadi Saksi Sidang PK Saka Tatal, Susno Duadji Sebut Tidak Ada TKP Pembunuhan di Kasus Vina Cirebon

Farhat dimarahi

Saat Dedi menjadi saksi, Hakim Ketua, Rizqa Yunia, menegur Farhat Abbas.

Mantan suami Nia Daniaty itu dianggap kampanyekan Dedi Mulyadi ketika sidang.

Farhat Abbas terdengar mengucapkan terima kasih kepada Dedi Mulyadi setelah menjadi saksi.

Tak hanya itu, Farhat Abbas juga mendoakan Dedi Mulyadi sukses menjadi Gubernur Jawa Barat.

"Terima kasih Pak Dedi Mulyadi, sukses terus, semoga menjadi Gubernur Jawa Barat. Rakyat mendukung Pak Dedi," ujar Farhat Abbas seusai kesaksian Dedi Mulyadi.

Sontak saja, Rizqa Yunia menegur Farhat Abbas untuk tidak kampanye di ruang sidang.

"Tak boleh kampanye di sini. Tak boleh," ucap Rizqa. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved