Pemindahan Operasional Terminal Cicaheum ke Leuwipanjang, Sopir dan Warga Ungkap Wacana Lama

Terminal Ciceheum yang merupakan terminal tipe A ini melayani angkutan bus baik antarkota antarprovinsi (AKAP) maupun antarkota dalam provinsi (AKDP).

Muhamad Nandri Prilatama / tribunjabar.id
Kondisi Terminal Cicaheum, Rabu (24/7/2024) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kementerian Perhubungan mewacanakan untuk menghentikan operasional Terminal Ciceheum di Kota Bandung per 2025.

Hal itu menyusul adanya rencana pembangunan Depo bus rapid transit atau BRT Bandung Raya. Terminal Ciceheum yang merupakan terminal tipe A ini melayani angkutan bus baik antarkota antarprovinsi (AKAP) maupun antarkota dalam provinsi (AKDP) bakal dialihkan ke Terminal Leuwipanjang.

Kepala Terminal Cicaheum, Roni Hermanto mengatakan permasalahan Terminal Cicaheum memang telah dia dengar akan dibangunnya BRT Bandung Raya.

"Tapi, secara fixnya kapan dibangun, saya pun tak tahu dan itu bukan kapasitas saya," katanya, Rabu (24/7/2024).

Baca juga: Arus Balik di Terminal Cicaheum Bandung Tak Seramai Dulu, Kini Banyak Penumpang Turun Sebelum Sampai

Adapun untuk fungsi terminal Cicaheum nantinya, Roni menegaskan belum mengetahuinya apakah bakal dipindah dan digabung ke Leuwipanjang atau tetap di Cicaheum. 

"Itu kebijakannya ada di pak wali kota mungkin," ujarnya.

Pembahasan terkait rencana pembangunan Terminal Cicaheum telah lama diwacanakan, termasuk yang sempat disampaikan saat itu oleh Ridwan Kamil. Terminal Cicaheum memang sudah lama menjadi ikon terminal di Bandung selain Leuwipanjang. Di sana, masih melayani sejumlah trayek AKAP dan AKDP arah timur. 

"Ada sebanyak 55 trayek AKAP dan 40 trayek AKDP di Cicaheum. Jumlah penumpang rata-rata 700 orang AKAP dan AKDP di hari biasa. Sedangkan akhir pekan, bisa 900-1000 orang. Jumlah bus AKAP dan AKDP di Cicaheum ada 55 kendaraan AKAP dan 40 kendaraan AKDP," katanya.

Salah satu sopir angkot jurusan Ciroyom-Cicaheum, Simanjuntak (47) mengaku baru mendengar terkait informasi tersebut. Namun, dia menyebut wacana semacam itu sering terdengar sejak 2000-an.

"Saya pertama datang ke sini 1999. Terminal ini katanya dahulu mau dipindahkan ke Gedebage. Tapi, sampai sekarang tak terealisasi. Lalu, sempat ada wacana lagi di 2010 dipindah juga dan hanya sebatas wacana sampai sekarang muncul lagi informasi demikian. Maka, wacana sekarang pun kami anggap angin lalu," ujarnya.

Ditanyakan setuju atau tidak jika memang nantinya akan dipindahkan ke Leuwipanjang, Simanjuntak mengaku setuju saja agar ada perubahan lebih baik.

"Jujur memang belum ada sosialisasi atau informasi soal wacana itu. Saya pun baru mendengar dari akang. Sempat ada bahasan katanya mau direnovasi tapi sampai sekarang mana. Kami sih berharap lebih baik dibereskan dahulu terminal ini ditata dengan baik. Kondisi saat ini pun kami tarik penumpang sudah kalah dengan online. Setiap selesai membawa penumpang dapat Rp 20 ribu tapi untuk bensin Rp 30 ribu," ujarnya.

Hal senada diungkap Esih (55) warga sekitar terminal Cicaheum. Menurutnya, dia tak tahu adanya informasi bakal dipindahkan terminal ini. Dia berharap hal itu tak terealisasi.

"Ya harapan sih jangan sampai dipindah. Soalnya saya pun berjualan di sekitar terminal ini. Ya semoga saja sekedar wacana saja," katanya.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved