Teror Macan Tutul di Gunungmanik Kuningan, Anak-anak Sekolah Dijemput pakai Kendaraan

Macan tutul itu beberapa kali terlihat di sekitar wilayah Desa Gunung Manik.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Ravianto
Instagram @indoflashlight
Ilustrasi penampakan macan tutul. Anak-anak sekolah di Gunung Manik Kuningan dijemput dengan kendaraan setelah beberapa kali macan tutul masuk pemukiman warga. 

TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN - Kemunculan macan tutul di permukiman warga Desa Gunung Manik, Kecamatan Ciniru, Kuningan dalam beberapa hari terakhir membuat masyarakat khawatir.

Macan tutul itu beberapa kali terlihat di sekitar wilayah Desa Gunung Manik bahkan masuk ke pemukiman penduduk.

Padahal, saat ini banyak anak yang sedang melaksanakan MPLS di sekolahnya.

Pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kuningan masih menunggu perintah apa yang akan dilakukan untuk mengantisipasi teror macan tutul tersebut.

"Untuk sementara, kita ikut perintah Pj Bupati Kuningan, karena teror Macan Tutul sedang dalam penanganan dan pengawasan petugas gabungan termasuk BKSDA," kata U Kusmana yang kebetulan Kepala Disdikbud Kuningan saat memberikan keterangan melalui sambungan selulernya, Selasa (16/7/2024).

Mendapat laporan aktivitas pelajar dan tenaga pendidik melakukan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di daerah teror Macan Tutul.

"Kami sangat mengapreasiasi masyarakat setempat, hingga melakukan layanan antar jemput pelajar dengan menggunakan kendaraan," ujarnya.

Menyinggung soal teror hingga muncul ancaman Macan Tutul yang berkepanjangan, kata U Kusmana mengaku dalam waktu dekat segera melakukan kajian serius.

Terutama mengenai pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM), apakah berlangsung pada umumnya atau melaksanakan KBM dengan sistem dalam jaringan alias daring.

"Sebagai antispasi dalam melanjutkan kegiatan belajar mengajar di wilayah yang terancam dengan serangan Macan Tutul, kami akan melakukan pembahasan terlebih dahulu dengan tim pendidikan lainnya. Apakah ini harus daring atau biasa melaksanakan KBM pada umumnya," ujarnya.

Perhatian pelaksanaan KBM, tentu diberikan pada pelajaran tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Hal itu menyusul dengan titik pendidikan dengan rumah peserta didik cukup jauh atau sekitar 4 KM (Kilometer).

"Ya, untuk perencanaan pembahasan dalam kelanjutan pendidikan di daerah rawan serangan Macan Tutul, ini untuk kalangan pelajar SMP dari Gunungmanik yang lokasi permukiman pelajar dengan sekolah itu cukup jauh atau sekitar 4 Kilometeran," katanya.

Video Warga Mengusir Macan Tutul jadi Viral

ideo viral warga usir macan tutul ternyata terjadi di Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru, Kuningan. "Iya, kejadian muncul macan tutul itu benar di desa kami, kata Juhari Harijati yang juga kebetulan Kepala Desa Gunungmanik, saat di konfirmasi Tribun, Rabu (10/7/2024).

Menurutnya, muncul macan itu berlangsung sejak pukul 16. 00 WIB (Selasa, 9 /7/2024) hingga pukul 23. 00 WIB. "Macan itu muncul sejak sore hingga malam dan membuat warga desa melakukan ronda serta bewara ke warga untuk berhati-hati," kata Juhari lagi

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved