Teror Macan Tutul di Gunungmanik Kuningan, Anak-anak Sekolah Dijemput pakai Kendaraan
Macan tutul itu beberapa kali terlihat di sekitar wilayah Desa Gunung Manik.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Ravianto
Dalam video macan tutul, kata Juhari itu dilakukan perekaman berjarak 10 meter. Kemudian, saat pengambilan audio visual itu dilakukan pengusiran. "Jadi, kemarin sore. Warga kami video macan itu sekitar 10 meter sambil mengusir. Karena, macan itu berada di area permukiman warga, yang membuat kami cemas," katanya.
Kecemasan bertambah, kata Juhari mengaku saat pengusiran kucing besar itu melakukan serangan balik. Beruntung tidak ada korban, namun seekor anjing kampung menjadi korban serangan macan tersebut.
"Ketika warga mengusir macan, si macan malah balik menyerang. Nah, warga mengusir tadi kan bawa anjing, jadi malah anjing itu yang jadi korban serangan macan," katanya.
Anjing yang menjadi korban keganasan macan, itu diketahuinya setelah ada bercak darah dan cara jalan anjing berbeda.
"Diketahui anjing jadi korban, itu terlihat kaki belakang kiri anjing patah di duga akibat gigitan. Kemudian, di bagian punggung belakang anjing keluar darah, kemungkinan di cakar sama macan," katanya.
Dari kejadian itu, Juhari menyeru semua warga untuk melaksanakan sistem keamanan lingkungan. Pasalnya, macan tutul yang terlihat dewasa itu terus berkeliaran di wilayah permukiman warga.
"Dari kejadian semalam, kami bareng warga melaksanakan ronda. Karena, ancaman macan yang gak mau naik gunung juga, kemudian di wilayah berkeliaran macan itu ada terdapat hewan ternak warga juga," katanya.
Masuk Pemukiman Warga
Teror macan tutul di Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru, yang sempat berkeliaran di permukiman warga setempat, hingga kini masih di lakukan pengawasan serta penjagaan lingkungan sekitar.
"Hingga kini petugas kami masih di lokasi permukiman warga sana (Desa Gunungmanik)," kata Kepala BPBD Kuningan Indra Bayu Permana saat memberikan keterangan kepada Tribun (14/7/2024).
Ibe sapaan akrab Kepala BPBD Kuningan menjelaskan, hasil zoom meeting dengan petugas BKSDA dalam mengamankan kucing besar tersebut, masih menjadi kajian teknik lingkungan.
"Mendengarkan langsung permintaan warga, minta penangkapan langsung terhadap macan tersebut, tapi hasil zoom meeting siang tadi, petugas BKSDA sedang melakukan kajian teknisnya," ujarnya.
Permintaan segera tangkap paksa macan tersebut, Ibe mengulas karena sejumlah warga di permukiman dan para petugas, sempat melihat beredar kembali hewan pemakan daging di lingkungan sekitar.
"Jadi, setelah beberapa hari di pasang unit kamera trap di lingkungan sekitar. Kami melihat beredar kembali macan di permukiman warga, terus selain terekam kamera, warga lain juga melihat langsung sekitar berjarak 15 meteran," ujarnya.
Sekedar informasi, kemunculannya macan tutul Jawa di Desa Jamberama, Kecamatan Selajambe, membuat Pj Bupati bareng petugas gabungan, seperti BPBD, BKSDA dan TNI - Polri, turun langsung ke wilayah setempat.
Macan Tutul Teror Warga Perbatasan Kuningan, Bu Kades Duga Gara-gara Hutan Berubah jadi Kebun Kopi |
![]() |
---|
Jalin Komunikasi dengan Pelajar, PLN Kuningan Gelar Edukasi Keselamatan Listrik Melalui Acara CIRASA |
![]() |
---|
Teror Anjing Liar Kembali Landa Langkaplancar Pangandaran, Peternak Minta Bantuan Perbakin |
![]() |
---|
Siswa Keracunan Menu MBG Kembali Terjadi, Kali Ini di SMPN 1 Cilimus Kuningan |
![]() |
---|
Bersama BPKAD Kuningan, Kemenkum Jabar Terima Harmonisasi Raperkada Tentang Perubahan Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.