Lika-liku Mahasiswi Jadi Petugas Pantarlih Cianjur, Dikejar Anjing sampai Diajak Nikah Kakek-kakek

Diana medatangi area pemakaman untuk memastikan waktu kematian dari seorang warga yang masuk dalam data Coklit.

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Ravianto
Dok. Diana Rahmawati
Diana Rahmawati (20), menjadi petugas pantarlih jelang Pilkada Cianjur 2024, untuk mengisi libur kuliah. Diana cerita dikejar anjing sampai diajak nikah kakek-kakek saat jadi petugas. 

Diana medatangi area pemakaman untuk memastikan waktu kematian dari seorang warga yang masuk dalam data Coklit.

"Sempat juga mendatangi kuburan karena, waktu itu anaknya lupa dengan waktu kematian ibunya karena sudah lama meninggal, jadi saya disuruh ke kuburan. Mau gimana lagi saya pun mengecek satu persatu makam di TPU RT 03," kata dia.

Tak cukup di situ, Diana semester II di UT tersebut saat menjalankan tugasnya sebagai Pantarlih. Ia malah diajak menikah oleh seorang kakek-kakek sebatang karang.

"Iya pas waktu mendatangi rumah warga, kebutulan kakek-kakek. Malah bilang sudah temanin aja di rumah (ngajak menikah). Saya langsung menolaknya, dan segera pergi," ujarnya.

Akhirnya setelah hampir selama 6 hari Diana pun selesai menjalankan tugas Coklit, dan tinggal menunggu upah dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur.

Upah yang nanti akan diterimanya itu, Diana berencana untuk memberikan sebagaian uangnya kepada orangtua, dan akan memanggil tukang pijit, karena hampir seminggu bejalan kaki kampung ke kampung.(*)

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved