Lika-liku Mahasiswi Jadi Petugas Pantarlih Cianjur, Dikejar Anjing sampai Diajak Nikah Kakek-kakek

Diana medatangi area pemakaman untuk memastikan waktu kematian dari seorang warga yang masuk dalam data Coklit.

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Ravianto
Dok. Diana Rahmawati
Diana Rahmawati (20), menjadi petugas pantarlih jelang Pilkada Cianjur 2024, untuk mengisi libur kuliah. Diana cerita dikejar anjing sampai diajak nikah kakek-kakek saat jadi petugas. 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Diana Rahmawati (20) mahasiswi cantik asal Kampung Cibitung satu RT 03/03, Desa Sukalaksana, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur memilih mengisi waktu libur menjadi petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).

Diana yang baru pertama kali sebagai petugas Pantarlih tersebut mendapatkan tugas untuk Pencocokan dan Penelitian (Coklit) terhadap sebanyak 396 jiwa di TPS 5 RW 03, Desa Sukalaksana.

Namun selama melakukan tugasnya, Diana yang tercatat sebagai mahasiswi di Universitas Terbuka (UT) tersebut telah mendapatkan beberapa pengalamanan unik, seperti dikejar anjing pemburu, mendatangi kuburan, berjalan kaki sejauh 1 kilometer hingga diajak menikah seorang kakek-kakek.

"Saya itu ditugaskan untuk Coklit dari wilayah RT 1, 2, dan 3, yang tergabung dalam TPS 5, di RW 03 dengan jumlah jiwa sebanyak 396 orang," kata Diana saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (8/7/2024).

Sejak pertama kali bertugas sebagai Pantarlih dirinya memilih untuk menyelesaikan Coklit diwilayah RT 03 karena dekat dari tempat tinggalnya sendiri. Meski belum selesai di RT sebelumnya ia pun beranjak menuju RT 01dan 02.

"Saya sampai beberapa kali bolak-balik datang ke kampung-kampung, karena ada beberapa warga yang lagi tidak ada di rumah. Lantaran warga disini rata-rata bekerja diperkebunan jadi pulang sore, sedangkan saya baru pertama kali jadi Pantarlih jadi gak tahu," jelasnya.

Keesokan harinya, Diana pun berencana untuk kembali menjalankan tugasnya dengan berjalan kaki menuju kampung ke kampung.

Namun saat menuju kampung Cibitung RT 02 dirinya malah dicegat tiga ekor anjing sambil menatap ke arah Diana.

"Kalau yang pas dikejar anjing itu ceritanya lagi jalan kaki menuju ke Kampung Cibitung, dan melewati perkampungan warganya sering berburu menggunakan anjing."

"Saat lewat ada tiga ekor anjing mencegat, saya pun jalan pelan-pelan, dan tapi karena ada anak kecil melempar, makanya anjing itu jadi dikejar," ucap Diana.

Beruntung, Diana pun diselamatkan oleh seorang warga yang sedang mengambil rumput.

Akhirnya ia pun kembali berjalan kaki ke tujuan awalnya.

Karena enggan bertemu dengan anjing, Diana pun memilih jalan lainya.

"Pokoknya pas waktu mau Coklit saya sudah dikejar anjing dua kali, sampai yang terakhir saya nanggis gak bisa apa-apa bingung karena sendirian," ungkapnya.

Tak hanya dikejar anjing, Diana berparas cantik tersebut kembali mengalami pengalaman unik saat melakukan Coklit data pemilih Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Cianjur 202 yaitu mendatangi kuburan di RT 03.

Diana medatangi area pemakaman untuk memastikan waktu kematian dari seorang warga yang masuk dalam data Coklit.

"Sempat juga mendatangi kuburan karena, waktu itu anaknya lupa dengan waktu kematian ibunya karena sudah lama meninggal, jadi saya disuruh ke kuburan. Mau gimana lagi saya pun mengecek satu persatu makam di TPU RT 03," kata dia.

Tak cukup di situ, Diana semester II di UT tersebut saat menjalankan tugasnya sebagai Pantarlih. Ia malah diajak menikah oleh seorang kakek-kakek sebatang karang.

"Iya pas waktu mendatangi rumah warga, kebutulan kakek-kakek. Malah bilang sudah temanin aja di rumah (ngajak menikah). Saya langsung menolaknya, dan segera pergi," ujarnya.

Akhirnya setelah hampir selama 6 hari Diana pun selesai menjalankan tugas Coklit, dan tinggal menunggu upah dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur.

Upah yang nanti akan diterimanya itu, Diana berencana untuk memberikan sebagaian uangnya kepada orangtua, dan akan memanggil tukang pijit, karena hampir seminggu bejalan kaki kampung ke kampung.(*)

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved