Nasib Pilu Gadis SMP Berkebutuhan Khusus di Ngawi Dicabuli Kakek dan Pamannya, Kini Hamil 4 Bulan

Gadis SMP berkebutuhan khusus di Ngawi ini mengalami nasib pilu menjadi korban pencabulan dilakukan oleh kakek dan pamannya sendiri hingga hamil

|
Editor: Hilda Rubiah
Tribun Medan
Ilustrasi - Nasib Pilu Gadis SMP Berkebutuhan Khusus di Ngawi Dicabuli Kakek dan Paman, Kini Hamil 4 Bulan 

TRIBUNJABAR.ID - Seorang gadis berkebutuhan khusus di Ngawi ini mengalami nasib pilu menjadi korban pencabulan.

Mirisnya ternyata pelaku yang mencabulinya itu adalah orang tak asing, yaitu kakek dan pamannya sendiri.

Diketahui gadis tersebut masih duduk di bangku SMP.

Setelah dicabuli, gadis SMP berkebutuhan khusus itu pun kini sedang hamil 4 bulan.

Baca juga: Kakek Bejat di Pangandaran Tega Lecehkan Cucu Tiri yang Masih SD, Beraksi di Kebun Dekat Rumah

Peristiwa pencabulan yang dialami gadis SMP berkebutuhan khusus ini terjadi di daerah Ngawi, Jawa Timur.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kabupaten Ngawi Nugraha Ningrum mengungkapkan, pemerintah daerah memberikan pendampingan pada korban.

"Kita memberikan pendampingan kepada korban terkait kebutuhan dia ungtuk kesehatan korban dan pemeriksaan kehamilannya. Kita memastikan kesehatan korban dan janinnya," ungkap Nugraha, Kamis (27/6/2024).

Staf Pendamping pada UPT Pendampingan Dinas KB Kabupaten Ngawi Gatot Karyanto mengatakan, korban mengaku telah dicabuli oleh dua orang lansia yang merupakan teman kakeknya.

“Dari pengakuan korban, pelaku adalah teman kakeknya. Saat itu korban diajak ke sawah oleh kakeknya, oleh pelaku korban diajak ke gubuk yang ada di area sawah dan pelaku memperkosa korban,” katanya.

Dari pengakuan korban, perbuatan tersebut dilakukan oleh teman sang kakek selama dua kali.

Sedangkan satu terduga pelaku lainnya adalah kakek penjual es keliling dan diduga lebih dari dua kali mencabuli korban.

Terduga pelaku kedua juga disebut memberikan uang kepada korban.

“Pelaku kedua dari pengakuan korban lebih dari dua kali melakukan perbuatan tersebut kepada korban. Dari pengkauannya kadang diberi uang oleh pelaku kedua,” imbuh Gatot.

Pencabulan tersebut terkuak setelah korban diketahui hamil empat bulan.

Adapun korban tinggal bersama kakeknya karena kedua orangtuanya bercerai.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved