Ramai ASN Kabupaten Bandung Wajib Patungan Hewan Kurban, Ini Kata Kadiskominfo Yosef Nugraha 

Yosep menjelaskan,  sebelumnya Baznas Kabupaten Bandung menyampaikan surat penawaran penitipan hewan kurban kepada Pemkab Bandung.

tribun-medan.com
Ilustrasi ASN 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Beredar berita ASN Kabupaten Bandung, diwajibkan menyumbang atau dipungut biaya untuk patungan membeli hewan kurban dengan jumlah uang hingga mencapai Rp500 ribu per orangnya.

Jika tak bisa membayarnya, maka akan dijadikan utang karena akan ditanggulangi terlebih dahulu oleh dana talang dari kepala OPD atau Dinas.

Dalam berita yang beredar, konon setiap dinas diwajibkan berkurban satu ekor sapi.

Terkait kabar yang ramai ini, Kepala Diskominfo Kabupaten Bandung, Yosep Nugraha, membantahnya.

Yosef mengatakan bahwa Pemkab Bandung tidak pernah memaksa dan mewajibkan ASN untuk berkurban.

Yosep menjelaskan,  sebelumnya Baznas Kabupaten Bandung menyampaikan surat penawaran penitipan hewan kurban kepada Pemkab Bandung.

Baca juga: Daftar 21 Lokasi Salat Idul Adha 2024 Muhammadiyah di Bandung dan Sekitarnya, Lengkap Nama Khotibnya

Hal itu dilakukan untuk memfasilitasi jika ada ASN Pemkab Bandung yang ingin menitipkan uang atau hewan kurban yang akan disalurkan kepada masyarakat.

"Ini sifatnya tidak mengikat, siapa saja yang berkenan menitipkan biaya untuk kurban, Baznas menyediakan pelayanan pengelolaan, hingga pendistribusiannya ke masyarakat yang membutuhkan. Jadi tidak ada pemaksaan," ujar Yosef, melalui pesan singkatnya, Minggu (16/6/2024).

Yosep mengungkapkan, penawaran dari Baznas tersebut bersifat sukarela, hanya untuk memfasilitasi bagi pegawai yang akan berkurban atau menitipkan uang untuk berkurban.

"Bagi pegawai yang tidak akan berkurban atau sudah merencanakan kurban secara pribadi tidak menjadi masalah. Namanya juga ibadah, tentu tidak boleh ada keterpaksaan," katanya.

Baca juga: Cerita Liga Akbar Saat Jalani BAP Kasus Vina dan Eki Cirebon Tahun 2016, Ditekan dan DIpaksa Mengaku

Momen ibadah kurban, kata Yosef, adalah momentum untuk menumbuhkan spirit berbagi dengan sesama manusia.

"Tentu harus ada keihklasan dan kesadaran pribadi. Ini hanya persoalan komunikasi yang kurang pas," tuturnya.

Menurut Yosef, di momen kurban ini sejatinya berbagi lebih kepada membangun kesadaran langsung.

"Tidak ada hak yang dirampas atau dialihkan dengan maksud lain. Semuanya secara sukarela, tidak ada paksaan," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved