Mengenal Strawberry Moon Bulan Purnama akan Terjadi di Bulan Juni 2024, Lengkap dengan Asal Usulnya
Pada Juni 2024 selain bulan baru akan terjadi fenomena langit bulan purnama yang disebut Strawberry Moon, berikut penjelasan dan asal usulnya
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Ketika hal itu terjadi seluruh permukaan bulan yang disinari matahari berada di bagian “belakang” bulan dan bagian yang tidak disinari terlihat dari Bumi.
Bulan Baru bisa dilihat secara kasat mata sesekali dalam bentuk siluet hanya pada saat moment tertentu, seperti Gerhana Matahari.
Peneliti Ahli Pertama BRIN itu juga menjelaskan bulan baru ini menjadi waktu terbaik untuk melakukan pengamatan, dibanding saat bulan purnama karena cahayanya terlalu terang, mengalahkan objek langit lainnya.
Adapun fase bulan baru ini dimulai pada Kamis (6/6/2024) sekira pukul 19.39 WIB.
Menariknya bulan baru ini juga akan terjadi menjelang awal bulan Zulhijah 1445 H.
Baca juga: INFOGRAFIS Fenomena Supermoon Akan Muncul Jelang Lebaran, BMKG Minta Warga Waspada Gelombang Tinggi
4. Hujan meteor Arietids
Berikutnya fenomena langit yang sayang dilewatkan adanya hujan meteor Arietids.
Hujan meteor Arietids ini merupakan hujan meteor yang awal kemunculan meteornya terletak di konstelasi Aries, tepatnya dekat bintang Botein atau Delta Arietis.
Fenomena ini terjadi ketika asteroid dan komet lewat di dekat Bumi sehingga memperlihatkan jejak puing kosmiknya bergerak melintasi ruang angkasa.
Uniknya, hujan meteor Arietids merupakan satu-satunya hujan meteor yang dapat disaksikan ketika siang hari.
Adapun hujan metor Arietids ini terjadi pada 10 Juni 2024.
5. Titik Balik Matahari
Pada bulan Juni 2024 ini juga akan terjadi fenomena langit yang disebut Solstis atau Titik Balik Matahari.
Titik Balik Matahari atau Solstis merupakan fenomena langit yang terjadi ketika Matahari mencapai titik paling utara atau selatan relatif terhadap ekuator langit.
Titik Balik Matahari Juni terjadi pada Jumat (21/6/2024) pukul 03.46 WIB.
Akibat fenomena inii Kutub Utara akan condong ke arah Matahari yang mencapai posisi paling utara langit dan tepat di atas Garis Balik Utara pada 23,44 derajat lintang utara.
| Waktu Kemunculan Fenomena Langit Supermoon di Indonesia, BRIN: Terbesar di Tahun 2025 |
|
|---|
| 6 Fenomena Langit di Bulan November 2025, Ada Supermoon hingga Hujan Meteor, Berikut Catat Waktunya |
|
|---|
| Meteor yang Jatuh di Laut Jawa Ternyata Juga Terlihat dari Pangandaran, Ini Kesaksian Warga |
|
|---|
| Fenomena Bola Api dan Dentuman Keras Gegerkan Majalengka-Cirebon, BMKG: Bukan dari Cuaca Ekstrem |
|
|---|
| Bukan Petir! Fenomena Bola Api Hijau Kemerahan di Langit Majalengka Ramai Diperbincangkan Warga |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/bulan-purnama-Strawberry-Moon.jpg)