Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Warga Ungkap Situasi Sekitar Tempat Pencucian Mobil Tempat Kerja Aep Sebelum Pembunuhan Vina Cirebon

Aep adalah satu dari dua saksi kunci yang namanya diungkap kuasa hukum terpidana pembunuhan Vina dan Eki, Titin Prialianti.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Eki Yulianto
Samsuri (40), warga yang sempat bertempat tinggal di sekitar Jalan Perjuangan, Kelurahan Karyamula, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, dekat lokasi pembunuhan Vina dan Eki tahun 2016.  

"Cuma saya lupa beberapa harinya sebelum penangkapan dan kejadian."

"Waktu itu, Hadi dan Eko ngomong pengen gerebek orang. Saya tanya, apa permasalahannya, lalu keduanya jawab di tempat pencucian mobil (tempat kerja Aep) ada yang bawa perempuan (dugaan mesum)," jelas dia.

Setelah mendapat informasi tersebut, Samsuri mengarahkan mereka untuk melapor ke RT agar tidak main hakim sendiri.

"Ada informasi itu, saya arahkan untuk lapor dulu ke RT, biar sesuai prosedur tidak semena-mena atau agar tidak main hakim sendiri."

"Waktu itu Pak RT namanya Pak Pasren. Saya pun ngomong sama Pak RT dan beliau menyanggupi untuk ikut penggerebekan itu."

"Jadi waktu itu yang ikut penggerebekan itu, Eko, Hadi, saya, adik ipar saya dua orang sama Pak RT, 6 orang dulu," katanya.

Samsuri menjelaskan detail penggerebekan tersebut.

"Setelah berkumpul, mereka barulah jalan ke bengkel, mengetuk pintu dan dibukalah sama Aep. Awalnya kami mengonfirmasi menanyakan dulu ada nggak cewek di dalam, Aep dan temannya menyangkal."

"Kami enggak percaya dan kami geledah, ada 2 cewek di dalam kamar mandi."

"Barulah sejumlah warga emosi. Jujur, ketika melihat memang ada cewek, ada juga warga yang melempar kursi."

"Namun saya dan Pak RT melarang warga untuk terus melakukan aksi-aksi yang merugikan," ujarnya.

Setelah itu, mereka memanggil Pak RW untuk menengahi.

"Lalu datanglah Pak RW untuk menanyakan kenapa Aep membawa perempuan ke dalam tempat dia kerja."

"Kami juga mewanti-wanti agar Aep jangan melakukan hal seperti itu karena bakal mencemarkan nama kampung kami," ucap Samsuri, yang kini beralamat di Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.

Penggerebekan tersebut hanya diketahui oleh enam orang yang terlibat.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved