Komunitas Tionghoa Kota Kota Bandung Gagas Mesin Pengolah Sampah Nawasena

Cara kerja alat ini yaitu sampah organik dan sampah plastik atau residu langsung dimasukkan ke alat pencacah. Sehingga sampah menjadi cacahan kecil

Penulis: Tiah SM | Editor: Siti Fatimah
zoom-inlihat foto Komunitas Tionghoa Kota Kota Bandung Gagas Mesin Pengolah Sampah Nawasena
istimewa
Komunitas Tionghoa Kota Bandung membuat inovasi pengolahan sampah dengan alat Nawasena.  Menggandeng sejumlah ahli mesin, komunitas ini membuat mesin pengolahan sampah residu dan non residu tanpa harus dipilah terlebih dahulu.

TRIBUNJABAR.ID , BANDUNG - Komunitas Tionghoa Kota Bandung membuat inovasi pengolahan sampah dengan alat Nawasena. 
Menggandeng sejumlah ahli mesin, komunitas ini membuat mesin pengolahan sampah residu dan non residu tanpa harus dipilah terlebih dahulu.

Cara kerja alat ini yaitu sampah organik dan sampah plastik atau residu langsung dimasukkan ke alat pencacah. Sehingga sampah menjadi cacahan kecil.

Kemudian, cacahan sampah tersebut diberi tepung tapioka dan dicampur ramuan semacam zat adiktif seperti serbuk pakan ikan. Setelah dimasukkan ke dalam alat lainnya jadilah briket.

Baca juga: Pemkot Cimahi Kirim RDF Hasil Pengolahan Sampah TPST Santiong ke PT Indocement Bogor

Briket tersebut, telah diujicoba menjadi bahan bakar kompor yang dibuat khusus dengan booster menggunakan air tawar.

Dari hasil pengujian bahan bakar untuk memasak, api yang dihasilkan tidak berbau.

Setelah itu, hasil olahan sampah dicetak menjadi briket. Dengan briket sampah ini bisa mendidihkan air hanya 3 menit.

Teknisi Mesin Nawasena Yaya Suhaya menyebut, sampai saat ini, sudah ada beberapa daerah lain yang menggunakan mesin pengolah sampah tersebut. 

"Indramayu, telah memesan 6 set alat ini dan berhasil mengatasi sampah," ujar Yaya.di Balai Kota,  Jumat,(24/05/2024).

Baca juga: Kota Bandung Menduplikasi Pengolah Sampah asal Banyumas, Upaya untuk Meraih Adipura 2023

Selain mesin pengolah sampah residu, Yaya juga memaparkan mesin kompor Biomas untuk memanfaatkan sampah kayu dan daun menjadi bahan bakar.

Ia mengatakan, pabrik di Indramayu dan lainnya sudah banyak menggunakan kompor tersebut.
 
Sementara itu, Ketua Duta Toleransi Kota Bandung, Tan Tjong Boe menyebut, pengolahan sampah menjadi briket ini bermanfaat secara ekonomi maupun lingkungan. Juga merupakan salah satu alternatif persoalan sampah di Kota Bandung.
 
"Mesin ini kami beri nama Nawasena, dan bisa mengolah sampah organik dan residu 3 ton per 7 jam," ujar Tan.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved