Mahasiswa Korban Penganiayaan Meninggal
Mahasiswa yang Dibunuh Ijal Hayam Diduga Dieksekusi di Rumah Sang Bandar Besar Narkoba Sumedang
Yang disebut pertama, yakni Arizal alias Ijal Hayam adalah bos narkoba kelas kakap di Sumedang.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Arizal Zakaria alias Ijal Hayam (35), Muhamad Angruzaldi (26), dan RN alias Jeprut (21) tiba di rumah Ijal Hayam, di kawasan Sumedang Utara, Jumat (17/5/2024).
Bos besar bandar narkoba Sumedang dan anak buahnya itu digiring dari Lapas Kelas II B Sumedang.
Ketiganya harus menjalani rekontrusksi penganiayaan yang mereka lakukan.
Mereka menganiaya seorang mahasiswa hingga meninggal dunia.
Arizal Zakaria alias Ijal Hayam (35) adalah warga Dusun Cilengkrang RT 01/17, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Muhamad Angruzaldi (26) warga Lingkungan Ragadiem, Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang; dan RN alias Jeprut (21) warga Jalan Palasari Gg. PLN, Sumedang Selatan.

Yang disebut pertama, yakni Arizal alias Ijal Hayam adalah bos narkoba kelas kakap di Sumedang.
Dari tangannya, polisi menyita satu juta butir obat-obatan terlarang.
Tampak ketiganya mengenakan baju kaos berwarna merah bertuliskan "Warga Binaan Lapas".
Mereka menunduk digiring menyusuri gang belasan meter menuju gerbang rumah Ijal Hayam.
Baca juga: Ini Gang Masuk ke Rumah Ijal Hayam Si Bandar Narkoba Kakap dari Sumedang Jawa Barat, Diawasi 6 CCTV
Saat masuk ke dalam gerbang, tampak rumah Ijal Hayam yang lumayan luas.
Di tempat itu, diduga eksekusi penganiyaan dilakukan.
Meski menurut informasi awal ketika kasus ini mencuat dua bulan lalu, penganiayaan dikabarkan dilakukan di jalanan.
Siang ini, Jumat (17/5/2024), polisi melakukan rekonstruksi di rumah tersebut atas kasus penganiayaan yang dilakukan Ijal Hayam kepada seorang mahasiswa hingga tewas.
Tidak sendiri, penganiayaan dilakukan bersama sejumlah anak buahnya.

Mahasiswa itu adalah Daniar Satria Nugraha (20), warga Kampung Nagrak RT 01/05 Desa Naluk, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang.
Daniar ini dilaporkan meninggal dunia setelah mejalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang, Minggu (31/3/2024) sore.
Penganiayanya adalah Arizal Zakaria alias Ijal Hayam (35) warga Dusun Cilengkrang RT 01/17, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Muhamad Angruzaldi (26) warga Lingkungan Ragadiem, Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupatn Sumedang; dan RN alias Jeprut (21) warga Jalan Palasari Gg. PLN, Sumedang Selatan.

Selain menangkap ketiganya, Polisi menyita barang bukti sejuta butir obat-obatan terlarang, peluru, hingga senjata api.
Polisi juga mengungkap motif penganiayaan berencana itu.
Fakta Ijal Hayam, Beli Fortuner untuk Ibu sampai Rumah Ramai Didatangi Pelajar
Inilah fakta-fakta seputar Arial Zakaria alias Ijal Hayam (35), bos narkoba kelas kakap di Sumedang, Jawa Barat.
Ijal Hayam adalah warga Dusun Cilengkrang RT 01/17, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara.
Belakangan, Ijal Hayam menghebohkan warga Sumedang karena tersandung kasus penganiayaan terhadap seorang mahasiswa.
Ketika menggeledah rumah Ijal Hayam, polisi menemukan sebanyak 1 juta butir pil obat terlarang.
Berawal dari kasus penganiayaan, kini terbongkar praktik penjualan narkoba yang selama ini dilakukan Ijal Hayam.
Berikut adalah fakta-fakta seputar Ijal Hayam yang dirangkum Tribunjabar.id.
1. Sasaran Penjual para Remaja
Bisnis haram AIjal Zakaria alias Ijal Hayam sudah menjatuhkan banyak korban generasi muda.
Satu di antaranya adik Yana (40), bukan nama sebenarnya, warga Kabupaten Sumedang.
Yana mengingat, empat tahun lalu, ada keluhan datang dari ibunya tentang sang adik bungsu.
"Adik saya dan teman-teman pelajar SMP-nya rusak karena mengonsumsi obat dari Hayam," kata Yana, Senin (1/4/2024).
Dia kemudian berkisah tentang laporan dari ibunya, bahwa sang adik yang ketika itu duduk di kelas 2 SMP tak mau pergi sekolah, sering bolos, dan matanya sering merah.
Mendengar itu, Yana yang sudah memiliki rumah sendiri karena telah berkeluarga, kemudian pulang ke rumah ibunya dan menginterogasi adiknya itu. Dia memeriksa isi ponselnya.
Di ponsel itu ditemukan grup percakapan tentang jual-beli obat-obatan terlarang.
Peserta grup adalah siswa SMP, teman-teman adik Yana.
"Saya telusuri, dan dapatlah informasi mereka membeli obat-obatan itu dari Hayam. Memang bukan ke Hayam langsung, tapi ada agen-agennya yang merupakan pemuda kampung usia SMA tapi tak sekolah," katanya.
2. Disebut Pak Dokter
Warga Sumedang Utara, Zulfikar Rozali (bukan nama sebenarnya) (38) mengatakan, sebutan Pak Dokter sangat familiar di kalangan teman dekat dan pemuda di wilayah Sumedang.
Menurutnya, sebutan itu disematkan kepada Hayam lantaran pelaku penganiayaan seorang mahasiswa hingga koma itu berprofesi sebagai penjual obat-obatan terlarang.
"Ya, saya sering dengar, kalau dia (Hayam) sering dipanggil 'Pak Dokter' oleh teman dekatnya, juga sama sejumlah pemuda di Sumedang, pokoknya dia terkenal," kata Zulfikar kepada TribunJabar.id, Jumat (29/3/2024).
Selain itu, katanya, Hayam dikenal sebagai pribadi yang kerap mengemudikan kendaraan secara ugal-ugalan.
"Kalau mengemudikan mobil, dia suka ugal-ugalan, kerap membahayakan orang lain," katanya.
3. Rumahnya Kerap Ramai oleh Pelajar
Kediaman Ijal Hayam bos narkoba kelas kakap di Sumedang telah lama dikenal oleh warga menjadi tempat transaksi obat-obatan terlarang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJabar.id, rumah bos narkoba itu kerap didatangi banyak orang.
"Siang hingga malam gak pernah sepi, banyak orang berbagai kalangan yang hilir mudik mendatangi rumah itu. Benar, dari jalan hingga rumahnya dipasang CCTV," kata Farhan Selot (nama samaran) (40), kepada TribunJabar.id, Minggu (31/3/2024).
Hal senada dikatakan Bagja Ruslan (nama samaran) (45), juga warga Sumedang Utara.
Ia mengaku kerap melihat sejumlah pelajar sekolah mendatangi rumah tersebut yang diduga hendak membeli obat-obatan terlarang ke Ijal Hayam.
"Ya, setiap hari setiap saya lewat di rumah itu, selalu ada pelajar yang keluar masuk rumah itu, mungkin belanja," katanya.
4. Belikan Ibu Fortuner
Ternyata, Ijal Hayam pun kini menikmati kekayaan dari penjualan obat-obatan haram tersebut.
Bahkan, dirinya mampu membelikan sang ibu sebuah hadiah ulang tahun berupa mobil Fortuner.
Seorang warga yang tak ingin disebut namanya di Sumedang Utara mengatakan, warga dihebohkan dengan kabar Fortuner itu beberapa waktu lalu.
"Ya tahu, ibunya dikasih hadiah ulang tahun mobil Fortuner, kalau enggak salah plat nomornya B 05 UMI. Sepanjang jalan menuju rumahnya pakai CCTV," kata dia kepada TribunJabar.id, Jumat (29/3/2024).
Menurutnya, Ijal Hayam dan keluarganya dulunya bukanlah orang kaya. Keluarga itu sederhana dengan kendaraan hanya sepeda motor.
"Pas ramai, ibunya dibere (kasih) Fortuner, itu saja. Jadi weh rame (jadi ramai), jadi sorotan tapi da tahu dari itu (obat)," katanya.
5. Korban Penganiayaannya Meninggal Dunia
Mahasiswa yang menjadi korban penganiayaan Ijal Hayam dan dua orang rekannya tiga meninggal dunia.
Daniar Satria Nugraha (20), mahasiswa asal Kampung Nagrak RT 01/05 Desa Naluk, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, ini dilaporkan meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang, Minggu (31/3/2024) sore.
"Korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 15.24," kata Plt Direktur RSUD Sumedang, dr. Enceng, saat dihubungi TribunJabar.id.
Sebelumnya, kata Enceng, pasien tersebut sempat dipindahkan dari intensive care unit (ICU) ke ruang inap.
"Sempat ditangani di ruangan perawatan (tulip bedah) RSUD Sumedang. Namun nyawa korban tak tertolong," ucapnya.
(Tribunjabar.id/Rheina Sukmawati/Kiki Andriana)
Update Bos Narkoba di Sumedang Siksa Mahasiswa hingga Tewas, Ditangani Kejaksaan, Dijerat 3 Pasal |
![]() |
---|
Hasil Autopsi Mahasiswa yang Dihabisi Bos Narkoba Sumedang Sudah Keluar, Ini Penyebab Daniar Tewas |
![]() |
---|
Mobil Bos Narkoba Pembunuh Mahasiswa di Sumedang Belum Disita, Polisi: Tak Ada Kaitannya |
![]() |
---|
Begini Sadisnya Ijal Hayam Bos Narkoba di Sumedang saat Aniaya Anak Buahnya hingga Meninggal |
![]() |
---|
Firasat Orang Tua Korban Penganiayaan Bos Narkoba Sumedang, Mimpi Masuk ke Sebuah Ruangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.