Peringatan 69 Tahun Konferensi Asia Afrika di Gedung Merdeka, Pengunjung Surprise karena Gratis

Terik matahari menyorot deretan bendera yang berkibar di halaman Gedung Merdeka, Kota Bandung, di hari peringatan ke-69 KTT Asia-Afrika, Kamis (18/4).

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Muhamad Syarif Abdussalam
Sejumlah pengunjung di dalam Museum Konferensi Asia Afrika, Kota Bandung, Kamis (18/4/2024). 

"Tadi ngintip, ternyata bisa masuk. Kirain engga bisa masuk kan. Ternyata ada satpamnya, ngebantu pendaftaran, akhirnya masuk. Lihat-lihat di dalem seru juga, sambil ngadem sebentar," kata Icha di sela kunjungannya.

Ia pun tidak menyangka bahwa hari itu adalah peringatan ke-69 Konferensi Asia Afrika.

Dari museum ini, ia bisa mengetahui lebih banyak mengenai sejarah bangsa Indonesia.

"Yang bikin saya terharu pas membaca potongan-potongan koran, yang bilang kalau semua negara di dunia sedang ke Bandung. Sepenting itu ternyata Indonesia di saat itu di mata dunia," kata Icha.

Pengunjung lainnya asal Bekasi, Roni (32), mengatakan ini kali ketiganya mengunjungi museum tersebut.

Ia dan orang tuanya yang sedang mengunjungi Bandung pun memutuskan memasuki museum KAA setelah melihat semarak bendera-bendera yang berkibar di depan Museum KAA.

"Lumayan buat mengisi waktu sambil tambah pengetahuan. Makin nyaman juga di museumnya. Saya masuk karena ada banyak bendera di depan, artinya sedang ada peringatan ya atau event," kata Roni.

Ia mengatakan pihak museum tampaknya menutup sejumlah ruang dan akses di museum tersebut.

Roni pun mengira ini karena sedang ada renovasi di museum ini.

"Dulu, perasaan tidak sesempit ini museumnya. Ada ke lorong lainnya. Saya juga tidak menemukan bendera-bendera di bagian dalam museum, selain yang di aula. Biasanya kan bisa berfoto di benderanya. Mungkin sedang perbaikan," kata Roni.

Ia mengatakan pada kunjungan kali ini, ia baru menyadari bahwa pada masa lalu, sejumlah negara memiliki bendera yang berbeda dengan yang sekarang.

Seperti contoh, katanya, Burma atau Myanmar, Yaman, dan Vietnam.

Museum KAA dibuka untuk umum pada hari Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu, pukul 09.00-12.00 dan 13.00-15.00.

Museum tutup pada hari Senin, Rabu, Jumat, dan hari libur nasional.

Kunjungan dan seluruh layanan di Museum KAA adalah gratis.

Sebagai informasi, per 2024, khusus untuk kunjungan rombongan, Museum KAA hanya menerima 250 orang pada sesi pagi (09.00-12 .00) dan 200 orang pada sesi siang (13.00-15.00).

Rombongan dengan jumlah banyak diwajibkan menghubungi care centre sebelum melakukan reservasi terlebih dulu. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved