Lebaran 2024
Hilal 1 Syawal 1445 H di Jabar Tak Terlihat dari Observatorium Albiruni, Penetapan Tunggu Pemerintah
Pengamatan hilal 1 Syawal 1445 di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba pada Selasa (9/4/2024) dinyatakan belum terlihat.
Penulis: Nappisah | Editor: Darajat Arianto
“Lama pengamatan hilal dilakukan selama 29 menit, karena bulan akan terbenam pada pukul 18.24 WIB. Saat matahari terbenam, hilal berada pada Azimuth 283˚28’54” dan posisi matahari berada pada azimuth 277˚41’08,” ungkapnya.
Nilai ini, lanjut Encep, dihitung dari titik Utara sejati ke arah Timur-Selatan-Barat melalui lingkaran horizon atau ufuk sampai dengan proyeksi bulan dan matahari di ufuk.
“Berdasarkan data ini, bulan atau hilal berada di sebelah Utara/Kanan matahari,” terangnya.
Baca juga: 40 Kata-kata Mutiara Ucapan Selamat Lebaran Penuh Makna, Dibagikan ke Keluarga, Kerabat hingga Teman
Encep menjelaskan, pada saat matahari terbenam pukul 17.55 WIB, tinggi hilal sudah +04˚57’02”, dan hilal terbenam pada pkl 18.24 WIB.
Nilai ketinggian hilal saat ini sudah memenuhi Batas minimal hilal mungkin terlihat (Imkan Rukyat), yaitu kriteria +3˚, sehingga hilal sangat mungkin dilihat.
Menurutnya, jarak sudut lengkung bulan dari matahari yang disebut Elongasi berada pada nilai +1˚34’15”.
Encep mengatakan, peralatan yang dipergunakan terdiri dari Teropong Digital Computerize dua buah & Teropong manual satu buah.
Encep menjelaskan, pengamatan dilakukan secara manual dan digital. Pengamatan digital menggunakan teleskop digital yang terpasang di dalam observatorium / doom, dibantu juga dengan kamera CCD hitam putih yang menghubungkan teropong dengan laptop dan terkoneksi juga ke Layar TV melalui HDMI.
“Untuk membuka kamera tersebut digunakan software Sharpcap yang berfungsi untuk memonitor tangkapan hilal / matahari pada teropong. Melalui software ini pun digunakan untuk mendokumentasikan hilal dalam bentuk foto atau video," ungkapnya.
"Apabila hasilnya tidak diketahui secara jelas objeknya / hilalnya, maka akan dilakukan olah citra hilal dengan software lainnya seperti iris atau siril. Keduanya merupakan software astronomi yang berfungsi untuk mengolah citra hilal agar terlihat kontras,” jelasnya. (*)
Baca juga: Kementerian Agama: Hilal 1 Ramadhan Belum Terlihat, Kurang dari 1 Derajat dari Seharusnya 3 Derajat
Pengamatan hilal
1 Syawal 1445 H
Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba
sidang Isbat
matahari terbenam
hilal
PT KAI Daop 3 Cirebon Layani Lebih dari 160 Ribu Penumpang Selama Angkutan Lebaran 2024 |
![]() |
---|
Pemkot Bandung Ingatkan Pendatang Agar Memiliki Tujuan yang Jelas, Pasca Lebaran Ada 1.300 Pendatang |
![]() |
---|
"Alhamdulillah" Di Kota Bandung Tidak Ada Kecelakaan dan Kemacetan Parah Selama Masa Mudik Lebaran |
![]() |
---|
Pilu Ibu Tabur Bunga di Pantai Muara Gatah, Anaknya yang Tenggelam Belum Ketemu: Pulang, Ibu Kangen |
![]() |
---|
Pantai Pangandaran Masih Jadi Primadona Wisata di Pangandaran, Sudah Dikunjungi 20 Ribuan Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.