Bukan untuk Ditiru, Warga Purwakarta Ngabuburit di Rel Kereta Api Aktif di di Stasiun Plered

Saat ada kereta api melintas, warga yang duduk-duduk di rel berhamburan beranjak dari jalur rel kereta api untuk menyelamatkan diri

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Deanza Falevi
Warga yang sedang ngabuburit di jalur perlintasan kereta api aktif di sekitar Stasiun Plered, Kabupaten Purwakarta, Minggu (17/3/2024). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Fenomena ngabuburit sepanjang bulan Ramadan tak pernah terlewatkan bagi kebanyakan masyarakat untuk menunggu waktu berbuka puasa.

Pemandangan berbeda dari ngabuburit biasanya terjadi di Stasiun Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Pasalnya, banyak masyarakat yang melakukan ngabuburit dengan duduk-duduk di rel kereta api yang masih aktif tersebut.

Pantauan Tribunjabar.id, ratusan warga dari semua kalangan mulai dari anak anak hingga orang dewasa terlihat memadati area stasiun Plered.

Baca juga: Sedang Ngabuburit, Seorang Warga Tasikmalaya Temukan Mayat Perempuan di Sungai Citanduy

Mereka tidak hanya berdiam di satu titik, melainkan menyebar di sepanjang areal stasiun, ada yang duduk di kantor stasiun, ada yang duduk di bantalan rel, duduk di samping rel, lari-lari di bantalan rel hingga menyalakan petasan di jalur rel kereta api.

Sri (36), salah satu warga yang rutin melakukan ngabuburit di jalur rel kereta api menyebutkan, dilokasi itu ia bisa memanjakan mata dengan melihat orang di sekitar, melihat aktivitas pasar ramadan dadakan hingga melihat kereta api melintas.

"Ngabuburit menikmati pemandangan aja, tiap tahun di sini, lihat orang-orang ini aja, seru, sambil cari takjil," ujar Sri sambil duduk di bantaran rel menggendong anaknya, Minggu (17/3/2024).

Sri yang merupakan warga sekitar stasiun, setiap sore mengisi waktu dengan ngabuburit di jalur kereta.

Ia mengaku merasa aman karena setiap kereta api yang akan melintas, ada petugas yang mengingatkan untuk menjauh dari jalur kereta api

"Baru sebentar duduk di sini, baru setengah jam paling sampai buka puasa aja. Ini sama anak-anak, gak khawatir, kan ada petugas di kasih tahu kalo ada keterangan yang mewarnai kita ke pinggir aja," katanya.

Terlihat, saat ada kereta api melintas, warga berhamburan beranjak dari jalur rel kereta api untuk menyelamatkan diri, namun setelah kereta api selesai melintas warga kembali memadati jalur kereta api.

Petugas keamanan pun terlihat hilir mudik mengingatkan warga untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar jalur kereta api, namun warga tetap bertahan demi ngabuburit di stasiun kereta api.

Sejumlah spanduk larangan di pasang dan dicantumkan aturan undang-undang yang menyatakan hukuman bagi pelanggar, tapi aturan tetap aturan warga tetap antusias ngabuburit di lokasi itu.

Baca juga: Ngabuburit di Tengah Hutan Pinus Orchid Forest Cikole, Cocok Dikunjungi Bersama Keluarga

"PT KAI Daop 2 bandung menghimbau kepada masyarakat yang berada di stasiun Plered untuk tidak melakukan kegiatan ngabuburit di stasiun karena kegiatan ini membahayakan keselamatan juga melanggar peraturan UU perkeretaapian nomor 23 tahun 2007 pasal 181 ayat 1," ujar Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi.

Adapun bunyi undang-undang itu seperti, setiap orang dilarang berada di ruangan manfaat jalur kereta api, menyeret, menggerakkan atau memindahkan barang diatas rel atau jalur kereta api atau menggunakan jalur kereta api selain untuk angkutan kereta api, pelanggaran ketentuan ini bisa di pidana penjara tiga bulan atau paling banyak Rp 15 juta.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved