Bocah Disabilitas Dimassa di Karawang
Tragedi Pengeroyokan Anak Disabilitas di Karawang: Keluarga Desak Pelaku Dihukum setelah Rido Tewas
Mereka tak menyangka Rido baru saja mengembuskan napas terakhirnyya setelah sembilan hari koma.
Penulis: Deanza Falevi | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Tangis pecah di ruang jenazah RSUD Bayu Asih Purwakarta ketika keluarga menyaksikan tubuh Rido (15), anak disabilitas mental asal Kabupaten Purwakarta yang menjadi korban dikeroyok massa di Karawang, dipindahkan untuk dibawa ke RS Sartika Asih Bandung guna menjalani autopsi, Kamis (13/11/2025) sore.
Suasana haru tak terbendung, keluarga saling berpelukan.
Mereka tak menyangka Rido baru saja mengembuskan napas terakhirnyya setelah sembilan hari koma.
Di tengah duka itu, bibi korban, Yana, mengungkapkan kesedihan dan penyesalan mendalam atas peristiwa yang menimpa keponakannya.
Tak Pernah Dapat Masalah
Dengan suara bergetar, ia menceritakan keseharian Rido yang selama ini tidak pernah membuat masalah dan dikenal sering keluar rumah tanpa pernah sekalipun terlibat persoalan.
Baca juga: Dikira Maling, Anak Disabilitas Tunagrahita Kritis setelah Dikeroyok Warga di Karawang
"Iya, memang suka keluar rumah, tapi engga pernah ada kasus apa-apa, Pak. Selama ini kalau pergi juga paling dijemput warga yang mengenal dia."
"Engga pernah ada tuduhan apa pun. Baru kali ini sampai seperti ini," ujarnya, menahan tangis saat ditemui Tribunjabar.id di depan ruang jenazah RSUD Bayu Asih Purwakarta, Kamis (13/11/2025).
Menurut Yana, selama Rido hidup, tak sekali pun ia mendengar keponakannya berkonflik dengan orang lain.
"Selama ini seumur-umur belum pernah ada tuduhan apapun. Baru kali ini di Karawang."
"Kalau dia pergi, biasanya warga kasih tahu, nanti dijemput. Engga pernah ada apa-apa," katanya.
Berharap Pelaku Ditangkap
Yana berharap polisi segera menangkap para pelaku pengeroyokan yang telah merenggut nyawa Rido, anak yang memiliki keterbatasan mental dan membutuhkan perlindungan ekstra.
"Ya pokoknya semoga cepat ketangkap, diadili, tanggung jawab. Dihukum setimpal. Anak normal saja engga boleh diperlakukan begitu, apalagi yang disabilitas," ucapnya.
Dengan mata berkaca-kaca, ia kembali mengulang harapannya.
"Ya minta dihukum saja lah, seadil-adilnya. Jangan dibiarkan," ujar Yana.
9 Hari Dirawat
Diketahui, Rido meninggal dunia Kamis siang pukul 12.30 WIB setelah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Bayu Asih Purwakarta sejak menjalani operasi bedah saraf.
Ia sempat dirujuk dari RSUD Karawang pasca pengeroyokan yang terjadi pada 4 November 2025 di Dusun Ondang 1, Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan.
Kuasa hukum keluarga, Aris Nurjaman, sebelumnya memastikan pihak keluarga telah resmi melaporkan dugaan pengeroyokan ke Polres Karawang dan menuntut keadilan atas tindakan main hakim sendiri tersebut.
Kuasa hukum keluarga memastikan proses autopsi diperlukan untuk mengungkap penyebab pasti kematian dan menjadi dasar kuat dalam penegakan hukum terhadap pihak yang bertanggung jawab.(*)
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ANAK-DISABILITAS-tewas-dikeroyok-di-karawang-1111.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.