Kultum Ramadhan

Shaum dan Pengendalian Nafsu, Termasuk Nafsu Berkuasa

Salah satu yang bisa mendinginkan kondisi tersebut adalah melalui shaum Ramadan. Karena pada prinsipnya shaum adalah kemampuan pengendalian diri.

Editor: Hermawan Aksan
Istimewa
H Muchsin al-Fikri, MIKom (Wakil Ketua PW Persis Jabar) 

Dalam bahasa Arab, jiwa dikenal dengan istilah nafs. Nafs sendiri memiliki banyak arti sehingga kita harus benar-benar paham untuk dapat menggunakan kata tersebut secara benar. Dan kata nafs sendiri disebutkan dalam al-Quran sebanyak 160 kali.

Dalam Al-Qur'an dijelaskan terdapat empat jenis jiwa dalam diri manusia.

Pertama, an-nafs al-ammarah bi as-su' (dorongan jiwa untuk berbuat buruk), seperti yang  disebutkan dalam Al-Qur'an melalui surat Yusuf ayat 53 yang bunyinya, “Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang. 

Kedua, an-nafs al-lawwamah (jiwa yang menyesal karena melakukan maksiat), seperti dijelaskan dalam surat al-Qiyamah ayat 1-2 yang artinya, "Aku bersumpah dengan hari kiamat, dan aku bersumpah demi jiwa yang selalu menyesali (dirinya sendiri)."

Menurut az-Zamakhsyariy, jiwa-jiwa manusia akan menyesali diri pada hari kiamat karena sedikitnya takwa mereka kepada Allah saat di dunia.

Ketiga, an-nafs al-muthmainnah (jiwa yang tenang). Dijelaskan Allah dalam surat al-Fajr ayat 27-28. “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya."

Menurut az-Zamakhsyariy, seruan irji'i berarti ketika seseorang menemui kematiannya,atau ketika dibangkitkan dari kubur, atau ketika roh seseorang tersebut akan masuk surga.

Keempat, an-nafs al-mulhamah (jiwa yang diilhami). Seperti yang disebutkan dalam firman Allah SWT pada surat asy-Syams ayat 8, “Maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya.”. 

Ibadah shaum melatih kaum muslimin agar lebih mengedepankan nafsu mutmainnah, nafsu rodiah, nafsu mardiyah dan nafsu kamilah. Nafsu-nafsu inilah yang seharusnya mendominasi jiwa-jiwa orang yang bertakwa, dan mengeliminir nafsul ammarah dan lawwamah. 

Kita berharap agar melalui shaum ramadan ini bangsa Indonesia kembali move on untuk bersatu kembali dan menurunkan tensi syahwat untuk berburu kekuasaan. (*) 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved