Solihin GP Meninggal Dunia
Berpulangnya Solihin GP Berikan Duka Mendalam bagi Keluarga Besar Persib Bandung
Solihin GP, selain dikenal sebagai Gubernur Jawa Barat periode 1970-1975, adalah Ketua Umum Persib Bandung pada era 1976-1985.
Penulis: Cipta Permana | Editor: Hermawan Aksan
Laporan wartawan Tribunjabar.id, Cipta Peramana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kabar berpulangnya Letjen TNI (Purn) Solihin Gautama Purwanegara atau Solihin GP hari ini menyisakan duka mendalam tidak hanya bagi pihak keluarga dan masyarakat Jawa Barat, tapi juga bagi klub Persib Bandung.
Pasalnya, Solihin GP, selain dikenal sebagai Gubernur Jawa Barat periode 1970-1975, merupakan Ketua Umum Persib pada era 1976-1985.
Selama mengemban amanah sebagai pucuk pimpinan, sumbangsih yang dilakukan Solihin GP atau akrab disapa Mang Ihin tersebut sangatlah besar dalam membesarkan nama Maung Bandung.
Terlebih, sosok ayah empat anak itu pun memiliki peran dan langkah penting dalam terbentuknya fondasi atau kerangka tim Persib Bandung di era 1980-an melalui program pembinaan berkelanjutan bagi para pesepak bola muda.
Selain itu, pria kelahiran Tasikmalaya, 21 Juli 1926, itu pun pun berjasa besar dalam upaya mendatangkan pelatih asing pertama bagi Persib, yakni Marek Janota asal Polandia.
Meski belum berhasil mengantarkan Persib juara era perserikatan, tangan dingin Marek Janota dan kepemimpinan Solihin GP mampu melahirkan generasi emas bagi skuad Persib, di antaranya Robby Darwis, Bambang Sukowiyono, Adeng Hudaya, Djadjang Nurdjaman, dan deretan legenda Persib lainnya sehingga mampu bersaing di ajang kompetisi perserikatan pada 1980-an hingga 1990-an.
Meski hasilnya belum mampu juara di Piala Soeratin, pemain yang dilatih Marek Janota sukses mengembalikan Persib promosi ke Divisi Utama 1984.
Dalam satu dekade kemudian, di antaranya, Persib berhasil menyandang gelar runner-up kompetisi Perserikatan 1983 dan 1985, juara 1986, 1989/1990, 1993/1994, serta Liga Indonesia 1994/1995.
Director of Operational PT Persib Bandung Bermartabat, Muhammad Iskandar, menyampaikan rasa duka mendalam keluarga besar Persib atas kepergian Solihin GP.
Ia pun memastikan Persib tidak akan pernah melupakan kontribusi dan dedikasi besar Solihin GP kepada Persib di era sepak bola amatir.
"Di era profesional, kami tidak akan pernah melupakan peran besar Mang Ihin dalam membangun nama besar dan prestasi Persib di masa lalu. Hatur nuhun Mang Ihin atas segala dedikasinya untuk Persib," ujarnya, Selasa (5/3/2024).
Mantan pemain dan pelatih Persib Djadjang Nurdjaman, yang datang melayat ke rumah duka Solihin GP, menyampaikan bagaimana jasa besar almarhum bagi Persib.
Menurutnya, Mang Ihin merupakan sosok yang sangat peduli terhadap perkembangan sepak bola Bandung, khususnya Persib.
Kepeduliannya juga bukan hanya ditujukan kepada Persib saja, melainkan kepada para pemain-pemain terdahulu.
"Banyak sekali kenangan bersama almarhum. Karena beliau betul-betul orang yang sangat peduli kepada Persib pada saat zaman perserikatan."
"Perhatian beliau besar untuk memperjuangkan nasib para pemain yang sangat luar biasa,” ujarnya.
Saat menjabat sebagai ketua umum Persib, kata Djadjang, Mang Ihin merupakan pencetus pembinaan di usia muda.
Dari hasil pembinaan tersebut, terbangunlah tim yang tangguh saat Persib Bandung berpindah kepengurusan yang dipimpin Ateng Wahyudi.
"Beliau tidak membawa Persib juara, tapi ketika diestafetkan ke Pak Ateng tahun 1986, Persib akhirnya juara," ucap pelatih yang sukses membawa Persib meraih gelar juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015 itu.
Kepedulian Solihin juga tak hanya ditunjukan di dalam lapangan, tapi juga di luar lapangan.
Djadjang menambahkan Solihin GP juga menjadi sosok yang membantu para pesepak bola Bandung untuk melanjutkan kariernya sebagai pegawai negeri di berbagai instansi pemerintahan.
"Semua pemain diupayakan beliau untuk menjadi pegawai, ada yang di BNI, PLN dan yang lainnya."
"Jasa beliau untuk pemain Persib kala itu luar biasa. Beliaulah yang mengangkat kami menjadi pegawai yang tangguh," katanya.
Hal senada disampaikan Nandar Iskandar. Pelatih yang mengantarkan Persib menjuarai Kompetisi Perserikatan 1986 ini menilai, selain merupakan sosok yang tegas dan disiplin, almarhum pun sosok yang mengayomi generasi muda.
“Almarhum ini sangat antusias dan punya dedikasi tinggi untuk sepak bola di Bandung."
"Walau seorang militer, beliau orang yang ramah dan tentunya punya disiplin tinggi," ujarnya.
"Beliau mengajari saya bagaimana melakukan perencanaan untuk tim Persib dan beliau orang baik."
"Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT,” katanya. (*)
"Layak Dijadikan Pahlawan Nasional" Ahmad Heryawan Sebut Solihin GP Legenda Masyarakat Jawa Barat |
![]() |
---|
Mantan Gubernur Jabar Solihin GP Dimakamkan Secara Militer di Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung |
![]() |
---|
Usapan Terakhir Maryam Harmain pada Peti Jenazah Solihin GP, Diiringi Isak Tangis Keluarga |
![]() |
---|
Prabowo, Dudung Abdurachman hingga Iwan Bule Sempat Jenguk Solihin GP, Nyanyikan Mars Siliwangi |
![]() |
---|
Detik-detik Mantan Gubernur Jabar Meninggal Dunia, Anak Ungkap Dirawat 12 Hari, Masalah Paru-paru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.