Pemerintah Berencana Siapkan Kereta Gantung Rute Padalarang-Lembang, Saat Ini Sedang Dikaji

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Pemerintah berencana menyiapkan transportasi kereta gantung atau cable car dengan rute Padalarang hingga ke kawasan objek wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Rencana tersebut untuk mengatasi masalah kemacetan dan mendongkrak kunjungan wisatawan ke kawasan Lembang karena nantinya kereta gantung itu akan terintegrasi dengan kereta cepat Whoosh di Stasiun Padalarang.

Kepala Dinas Perhubungan KBB, Fauzan Azima mengatakan, secara kebutuhan rencana menyiapkan kereta gantung tersebut sudah masuk ke perencanaan sistem transportasi terintegrasi, namun untuk saat ini baru masuk tahap kajian.

Baca juga: Ridwan Kamil: Pemprov Jabar Kaji Rute Kereta Gantung Bandung Raya

"Rutenya Padalarang-Lembang, tapi itu masih dikaji oleh Dishub Provinsi, study kalaikannya seperti apa. Nanti kita akan membantu kebutuhan data terkait cable car itu," ujarnya saat dihubungi, Selasa (23/1/2024).

Dengan adanya kereta gantung tersebut, kata Fauzan, nantinya beban jalan raya akan berkurang, sehingga kondisi tersebut akan mengurangi kemacetan, terutama menuju objek wisata Lembang saat libur panjang.

"Nanti basisnya itu tidak semua (kendaraan) di jalan karena ke depannya beban jalan juga akan bertambah, sehingga harus ada transportasi yang di atas jalan yaitu cable car yang saat ini sedang dikembangkan," kata Fauzan.

Selain itu, kata dia, dengan adanya kereta gantung tersebut nantinya bisa menarik wisatawan dari berbagai daerah untuk datang berwisata ke wilayah Bandung Barat, terutama ke kawasan objek wisata Lembang.

"Jelas dampaknya mendongkrak kunjungan wisatawan ke Bandung Barat karena dari sisi akses lebih mudah," ucapnya.

Dengan begitu, kata Fauzan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) KBB juga bakal turut terdongkrak jika banyak wisatawan yang berwisata di KBB, sehingga jika rencana menyiapkan kereta gantung itu terealisasi, maka akan menguntungkan.

"Dampak ekonomi dan multiplier effect akan dapat karena konsepnya tidak menarik kendaraan pribadi, tetapi menarik orangnya yang bergerak. Jadi nanti kendaraan berkurang, tapi okupansi orang bertambah," ujar Fauzan.

Baca juga: Gunung Rinjani Akan Dibangun Kereta Gantung, Gubernur NTB: Yang Penting Tak Rusak Lingkungan