Jabar Genjot Pembangunan LRT dan MRT, Termasuk Dua Koridor LRT di Bandung, Biayanya Rp 20an T

ke depan elektrifikasi KRD-KRL dari Padalarang menuju Cicalengka akan digenjot untuk transfortasi umum di Bandung Raya. 

Penulis: Nappisah | Editor: Ravianto
KOMPAS.COM/NURSITA SARI
LRT Jakarta beroperasi secara komersial mulai Minggu (1/12/2019). Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya mengatasi kemacetan di Jawa Barat khususnya Bandung Raya, melalui transportasi unggul yang dihadirkan. Foto diambil di Stasiun Velodrome. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya mengatasi kemacetan di Jawa Barat khususnya Bandung Raya, melalui transportasi unggul yang dihadirkan. 

PJ Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengatakan, guna mengatasi permasalahan tersebut, tidak hanya mengandalkan bis sebagai transportasi umum yang diandalkan oleh masyarakat. 

"Ada beberapa hal yang Provinsi Jawa Barat memecahkan permasalahan yang sudah puluhan tahun tidak terpecahkan, masalah kemacetan."

"Kami mohon dukungannya, pada tahun ini melakukan groundbreaking untuk LRT di daerah Utara dan Selatan," ujar Bey, di Dies Natalis Unpar, Rabu (17/1). 

Bey menuturkan, rute tersebut dari Babakan Siliwangi sampai Leuwipanjang.

Kemudian, ke depan elektrifikasi KRD-KRL dari Padalarang menuju Cicalengka akan digenjot untuk transfortasi umum di Bandung Raya

Dia menyebut, ke depan pembangunan MRT Jakarta-Cikarang dan bila memungkinkan, akan ada  perpanjangan MRT dari Taman Mini menuju Bogor. 

"Memang sudah beberapa kali Pemprov DKI dan MRT-nya sendiri. Ini beberapa hal yang harus kami paksakan tahun ini, hanya satu tujuan kami untuk memajukan Jawa Barat," ungkap Bey.

Butuh Rp 20 Triliun

Pembangunan Lintas Raya Terpadu (LRT) Babakan Siliwangi-Leuwipanjang dan Leuwipanjang-Tegalluar terus berlanjut.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus intens memproses perencanaan pembangunan angkutan massal tersebut.

Plh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Taufiq Budi Santoso, mengatakan pihaknya tengah mengatur waktu penandatanganan kesepakatan induk dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Keuangan RI mengenai rencana pembangunan LRT tersebut.

"Kita sedang mengatur waktu untuk penandatanganan kesepakatan induk dengan Kemenhub dan Kemenkeu," kata Taufiq di sela-sela kegiatan Bewara Jawa Barat (Beja) di Gedung Sate, Selasa (9/1/2024).

Ia mengatakan prioritas utama pembangunan LRT ini adalah rute utara-selatan, yakni antara Babakan Siliwangi-Leuwipanjang dan Babakan Siliwangi-Tegalluar.

"Kebutuhannya mencapai lebih dari Rp 20 triliun untuk kedua ruasnya," kata Taufiq.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved