Bahaya Mengintai Sumedang, Ada Sesar Baru yang Melintas di Pusat Kota Berdasarkan Analisis
BMKG akhirnya bisa memetakan sesar aktif yang menjadi pemicu gempa bumi di Kabupaten Sumedang pada pergantian tahun 2024.
Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto, mengatakan episenter terletak pada koordinat 6.81 lintang selatan dan 107.95 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 km timur laut Kabupaten Sumedang, pada kedalaman 7 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Sumedang," katanya melalui siaran tertulis.
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Cimalaka dan Sumedang Utara dengan Skala Intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang - Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
"Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut. Sejak 31 Desember 2023 hingga 8 Januari 2024 pukul 14:11 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan sudah terjadi 20 aktivitas kegempaan di wilayah Sumedang," katanya.
Baca juga: Warga Sumedang Diminta Tak Tergiur Iming-iming Calo TKI Ilegal, Curiga bila Tak Dapat Pelatihan
Buat Regulasi
Merespons gempa yang terus terjadi ini, Penjabat Bupati Sumedang, Herman Suryatman, mengatakan, akan kembali berkoordinasi dengan BMKG.
"Saya harus konfirmasi ke BMKG, saya harus lihat, nanti dianalisis," kata Herman di Sumedang.
Ia mengatakan, meski status tanggap darurat bencana telah dicabut, tidak menutup kemungkinan akan diterapkan lagi, melihat kondisi dan rekomendasi dari BMKG.
"Tidak menutup kemungkinan bisa kembali ke tanggap darurat, saya akan koordinasi ke BMKG sekarang juga," kata Herman.
Pascagempa 31 Desember 2023, Pemkab Sumedang menerapkan tanggap darurat pada 1-7 Januari 2024.
"Per hari ini, 8 Januari 2024, kita masuk fase rehabilitasi," kata Herman.
Hal yang dilakukan pada fase ini adalah penguatan konsolidasi sosial dan data rumah-rumah penduduk yang rusak, serta fasilitas umum yang juga terkena imbas gempa bumi.
THerman mengatakan akan membuat regulasi terkait pembangunan rumah-rumah di Sumedang yang harus mulai memperhatikan ketahanan terhadap gempa bumi.
Rumah tahan gempa bahkan akan dimasukkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) bahkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sumedang.
Baca juga: Gempa Masih Mengguncang Sumedang, Status Tanggap Darurat yang Dicabut Bisa Saja Diterapkan Lagi
"Bahwa pembangunan di Sumedang ke depan harus memperhatikan risiko gempa," ujarnya.
Prakiraan Cuaca untuk Wilayah Jawa Barat Jumat 15 Agustus 2025, 3 Kota Diguyur Hujan Ringan |
![]() |
---|
Cianjur Selatan Terancam Gelombang Tinggi 2,5 Meter, BPBD Minta Masyarakat dan Nelayan Siaga |
![]() |
---|
Dukung Kemajuan Sumedang, Bupati Dony Hadiri Pertemuan Kota Pintar ASEAN di Kuala Lumpur |
![]() |
---|
Komitmen Pemkab Sumedang Wujudkan Zero New Stunting Lewat Delapan Aksi Konvergensi |
![]() |
---|
Buka Mukerda MUI 2025, Wabup Sumedang Sebut Spiritual dan Moral Selalu Jadi Fondasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.