DETIK-detik Pria di Sumedang Tusuk Suami Kakak Sendiri hingga Tewas, Imar Mengaku Reflek

Nyawa Dede Ruskandi (48) melayang di tangan adik iparnya sendiri, Imar Permana (45). Peristiwa terjadi di Jatinangor, Sumedang.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Istimewa/ dok Warga
HABISI IPAR - Imar Permana (45) setelah membunuh kakak iparnya sendiri di kediamannya, di Kampung Nangkod RW 09,Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Sabtu (15/11/2025) malam. 
Ringkasan Berita:
  • Imar Permana menghabisi nyawa Dede Ruskandi yang tak lain kakak iparnya sendiri.
  • Peristiwa ini terjadi di Kampung Babakan Nangkod RW 09, Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Sabtu (15/11/2025) malam.
  • Imar mengatakan, semula hanya ingin melerai pertengkaran Dede dengan kakaknya.

 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Nyawa Dede Ruskandi (48) melayang di tangan adik iparnya sendiri, Imar Permana (45). Semula, Imar hanya ingin melerai pertengkaran Dede dengan Ai Hayati (47).

Peristiwa berdarah yang berujung hilangnya nyawa itu terjadi di Kampung Babakan Nangkod RW 09, Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Sabtu (15/11/2025) malam.

Setelah menusuk Dede, Imar tetap santai. Dia tak melarikan diri. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJabar.id, sebelum polisi tiba di lokasi kejadian, Imar sempat mencuci tangan dan pisau yang berlumuran di toilet masjid yang berada di samping rumahnya.

Baca juga: Tetangga Ungkap Kisah Sebelum Pembunuhan di Cipacing Sumedang: Korban Lakukan KDRT kepada Istri

Setelah itu, dia menyerahkan pisau kepada saudaranya. 

Tantan Hadiansyah (42), warga setempat mengatakan, dengan wajah yang tenang, Imar menceritakan kronologi kejadian yang berujung pada hilangnya nyawa korban.

"Enggak perlu kabur, pasrah saja, nanti juga ada polisi ke sini," kata Tantan menirukan ucapan Imar setelah menghabisi nyawa korban, Sabtu malam. 

Tantan menuturkan, Imar bercerita bahwa sebelum peristiwa berdarah terjadi, pelaku sedang bekerja membuat kerajinan panser panahan di halaman rumah. 

"Urang keur gawe nyieun panser, terus ngadenge lanceuk pasea jeung disiksa ku salakina di jero kamar. Tadina ka jero imah teh rek nyarek ulah parasea wae, pas urang ka jero imah, salaki lanceuk kaluar ti kamar, terus manehna nyerenteng ka urang (Saya lagi kerja membuat panser panahan, terus mendengar kakak bertengkar dan disiksa oleh suaminya di dalam kamar. Tadinya masuk ke dalam rumah itu mau melerai, dan menegur jangan ribut terus. Pas saya masuk ke rumah, suami kakak keluar dari kamar, terus dia nyemperin saya)," ucap Imar ditirukan Tantan.

Baca juga: Duel Maut Kakak-adik Ipar di Cipacing Sumedang, Berawal dari Pelaku Lihat Korban Cekcok Rumah Tangga

Saat itu, menurut Imar, dia sedang memegang pisau. "Jadi pas menehna nyerang urang, urang langsung tusukkeun peso ka dadana (pas dia menyerang saya, saya reflek menusukkan pisau ke dadanya)," katanya. 

Kata Tantan, korban masih melakukan perlawahan setelah ditusuk hingga tangan Imar terluka akibat sabetan pisau. 

"Adu jotos dulu, dan saat dia terjatuh, saya mencoba menyayat lehernya, tapi mental. Terus saya kembali menusukkan pisau ke bagian pundaknya. Setelah pisau menancap, pisau dikorek-dikorek sambil ditekan, hingga akhirnya dia meninggal," kata Imar ditirukan Tantan. 

Imar telah diamankan polisi. Dia tengah menjalani pemeriksaan di Mapoksek Jatinangor. Sementara, jenazah Dede dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung untuk dilakukan outopsi. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved