7 Tanda Akan Terjadi Longsor, Segera Lari Selamatkan Diri, Salah Satunya Retakan Tapal Kuda

Rupanya, alam bisa memberikan tanda-tanda sebelum longsor terjadi. Warga perlu memperhatikannya

KOMPAS.COM/DOK BASARNAS CILACAP
EVAKUASI KORBAN - Petugas mengevakuasi korban tanah longsor di Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (15/11/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, CLACAP - Bencana longsor yang menerjang wilayah Desa Cibeunying, Kecaatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menelan banyak korban.

Per Sabtu (15/11/2025), 11 orang ditemukan meninggal dunia akibat longsor tersebut, sementara 12 orang dinyatakan masih hilang.

Rupanya, alam bisa memberikan tanda-tanda sebelum longsor terjadi. 

Hal tersebut disampaikan Guru Besar Teknik Geologi dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dwikorita Karnawati.

Baca juga: Nama-nama 11 Korban Tewas Longsor Cilacap, 12 Orang Lainnya Masih Dicari

Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana pun bisa mempelajari dan meningkatkan kewaspadaan jika tanda-tanda ini muncul.

Dwikorita mengungkapkan bahwa longsor berbeda dengan bencana yang mendadak seperti gempa atau tsunami.

Longsor umumnya didahului dengan sejumlah tanda atau gejala pada alam.

Gejala ini lah yang bisa diamati oleh masyarakat agar lebih waspada.

Salah satunya adalah retakan.

Ada retakan memanjang berbentuk lengkung di bagian atas lereng.

Fenomena ini menjadi indikator kuat sebelum longsor yang harus segera diinspeksi oleh masyarakat, relawan, aparat desa, hingga pemerintah daerah, terutama saat hujan deras mengguyur wilayah.

Jika mulai ada retakan tapal kuda di atas lereng, maka warga di bawah lereng harus segera berhenti beraktivitas dan menjauh dari area datar.

Warga diminta menjauh ke area datar dengan jarak aman minimal dua kali tinggi lereng, terlebih ketika hujan mulai turun.

Warga pun bisa mempelajari tindakan teknis sederhana saat cuaca cerah untuk mencegah longsor.

Bila menemukan retakan tapal kuda saat cuaca cerah, maka segeralah menutupnya agar air hujan tidak masuk ke dalam strutur tanah.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved