Gempa di Sumedang

UPDATE Gempa Sumedang, di Babakan Hurip, 164 Orang Mengungsi, Gejala Sakit Mulai Timbul

Sebanyak 164 orang warga Kampung Babakan Hurip, Kelurahan Kota Kaler, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, memilih mengungsi.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Suasana di tenda darurat korban terdampak gempa di Kampung Babakan Hurip, Kelurahan Kota Kaler, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Rabu (3/1/2024). 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Sebanyak 164 orang warga Kampung Babakan Hurip, Kelurahan Kota Kaler, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, memilih mengungsi.

Mereka memilih mengungsi di tenda yang telah disiapkan pemerintah, dibandingkan harus tinggal di rumah-rumah mereka dengan kondisi cemas akan gempa bumi susulan.

Jumlah tenda juga bertambah banyak. Di antara tenda yang dipakai mengungsi, ada tenda kesehatan.

Tenda itu dipakai petugas Puskesmas Kota Kaler untuk bersiaga jika ada warga pengungsi yang mengeluh sakit.

Baca juga: Gempa Bumi Banten Ternyata Berimbas hingga Cikidang Sukabumi, Ada Rumah yang Rusak

Gejala sakit pada warga pengungsi mulai muncul.

Tiga hari sudah warga tinggal di tenda, di tengah cuaca yang dingin jika malam hari.

Kepala Puskesmas Kota Kaler, Mela Amaliani, mengatakan posko kesehatan itu dimaksudkan untuk memberikan pelayanan harian seperti tensi.

"Untuk keluhan penyakit, warga baru mengeluhkan batuk dan pilek, ya ini karena cuaca dingin," kata Mela di Babakan Hurip.

Baca juga: Terdampak Gempa Sumedang, Satu Rumah di Bandung Barat Rusak Berat Hingga Pemiliknya Mengungsi

Dia menjelaskan, ada sembilan orang yang tercatat sudah memeriksakan diri ke posko kesehatan dengan keluhan batuk-pilek.

"Tapi ringan saja. Enggak hanya anak-anak, ada dewasa juga," katanya.

Selain itu, ada juga keluhan mag. Itu dipicu kecemasan karena kondisi trauma akibat gempa bumi yang terus terjadi.

Telah terjadi gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Sumedang pada Minggu (31/12/2023), sejak siang hingga malam hari.

Menurut Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa pertama berkekuatan 4,1 magnitudo terjadi pada pukul 14.35.

Gempa terjadi ketika hujan deras sedang mengguyur sejumlah wilayah di Sumeang.

Kedua, gempa 3,4 magnitudo terjadi pada pukul 15.38. Saat ini terjadi, hujan masih berlangsung, seperti terpantau di kawasan Jatinangor-Cimanggung.

Ketiga, gempa berkekuatan 4,8 terjadi pukul 20.34.

Keempat, gempa terjadi menjelang pergantian tahun baru 2023 ke 2024, yakni sekitar pukul 23.24.

Kelima, gempa dengan kekuatan 2,4 magnitudo terjadi pada Senin (1/1/2024) pukul 03.47.

Keenam, gempa tersebut berkekuatan 4.5 magnitudo terjadi pada Senin (1/1/2024) pukul 20.46.

Ketujuh terjadi Selasa (2/1/2023), pukul 14.25, berkekuatan 2,7 magnitudo.

Gempa kedelapan terjadi pada Rabu (3/1/2024) dini hari sekitar puku 01.42, dengan kekuatan 2,3.

Gempa menimbulkan sejumlah dampak seperti kerusakan rumah dan retakan pada dinding bangunan RSUD Sumedang (Paviliun, VIP, dan Sakura). (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved