Gempa di Sumedang
Rumah Amal Salman ITB Dampingi Anak-anak Korban Gempa Sumedang Ajak Bergembira & Hilangkan Ketakutan
Puluhan anak-anak korban gempa Sumedang yang tinggal di tenda pengungsian Kampung Babakan Hurip, tampak asyik mengikuti permainan tepuk-tepukan.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Darajat Arianto
Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana dari Sumedang
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Puluhan anak-anak korban gempa Sumedang yang tinggal di tenda pengungsian Kampung Babakan Hurip, tampak asyik mengikuti permainan tepuk-tepukan.
Di tengah panasnya cuaca Rabu (3/1/2024), apalagi berada di dalam tenda, mereka tetap tertawa riang mengikuti instruksi dari relawan Rumah Amal Salman ITB, yang membimbing mereka.
Ya, tawa-tawa renyah yang terdengar hingga keluar tenda, bukan hanya sejenak membuat mereka lupa akan ketakutan traumatik gempa, tapi juga orang tua mereka yang mendengarnya.
Para orang tua yang juga turut mengungsi merasa sedikti lega, bahwa tawa anak-anak boleh ditafsirkan sebagai harapan untuk bangkit dari situasi gempa.
Gempa bumi di Sumedang terjadi pada Minggu (31/12/2023), dan hingga Rabu, sudah terjadi delapan kali gempa. Rumah-rumah warga di Kampung Babakan Hurip RW 08, Kelurahan Kota Kaler, Kecamatan Sumedang Utara, adalah yang terdampak paling parah.
Baca juga: UPDATE Gempa Sumedang, di Babakan Hurip, 164 Orang Mengungsi, Gejala Sakit Mulai Timbul
Dinding-dinging rumah retak sehingga membuat 164 warga memilih untuk mengungsi ke tenda-tenda yang telah disiapkan pemerintah sejak hari pertama gempa terjadi.
Anak-anak itu diajari juga tepuk gempa, di mana di dalamnya berisi pesan-pesan praktis untuk selamat dari gempa, jika gempa kembali terjadi.
Mereka diberi tahu bahwa pertama kali yang dilakukan jika gempa adalah menlindungi kepala, jauhi benda-benda yang akan jatuh terutama kaca, dan lari ke tempat yang lapang.
"Senang bisa ikut game," kata Deris, siswa kelas 5 SD, pengungsi di Babakan Hurip.
Dia mengatakan, dalam trauma helaing itu, ada kegiatan selain menari, juga tepuk gempa dan penyuluhan.
Fajar, Relawan Rumah Aman Salman ITB mengatakan kegiatan dari lembaganya dilakukan selama 7 hari hingga tanggal 7 Januari 2024.
"Ini kegiatan psikososial, mendampingi anak-anak yang mengalami trauma gempa, ajak mereka bermain, ajak melupakan kejadian," kata Fajar di Babakan Hurip.
Baca juga: Penjabat Gubernur Jabar Tinjau Rumah Rusak Akibat Gempa Sumedang, Juga Pastikan Layanan RSUD Jalan
Menurutnya, kondisi gempa yang kecil namun berdaya rusak, juga berdampak ketakutan pada anak-anak.
Anak-anak banyak yang takut akan suara keras karena terbayang ketika gempa terjadi ada reruntuhan.
Rumah Amal Salman ITB
korban gempa
trauma healing
tenda pengungsian
Kampung Babakan Hurip
Kecamatan Sumedang Utara
gempa Sumedang
Keraton Sumedang Larang Bicara Gempa dan Sesar Sumedang: Waspada Tanda Alam! |
![]() |
---|
Gempa Kembali Guncang Sumedang, Tadi Malam, Diduga Dipicu Sesar Aktif yang Melintasi Kota |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Malam Ini Gempa Kembali Guncang Sumedang, Episentrumnya 20 KM dari Jatinangor |
![]() |
---|
Gempa di Sumedang Berasal dari Sesar Sumedang, Dosen Teknik Geologi Unpad Sebut Soal Definisi Ini |
![]() |
---|
Warga yang Rumahnya Rusak Berat Akibat Gempa Sumedang Diusulkan Dapat Bantuan Rp500 Ribu/Bulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.