Makam Ibu dan Bayi yang Meninggal Saat Persalinan di Indramayu Akan Dibongkar, Ini Respons Keluarga

Makam ibu dan bayinya yang meninggal saat proses persalinan di RSUD MA Sentot Patrol Indramayu, akan dibongkar.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Giri
Tribun Jabar/ Handika Rahman
Toni RM, kuasa hukum keluarga ibu dan bayi yang meninggal saat proses persalinan di RSUD MA Sentot Patrol Indramayu saat ditemuidi Polres Indramayu, Rabu (27/12/2023). Makam Kartini akan dibongkar untuk dilakukan autopsi. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Makam ibu dan bayinya yang meninggal saat proses persalinan di RSUD MA Sentot Patrol Indramayu, akan dibongkar.

Pembongkaran itu untuk kepentingan autopsi.

Sebab, ada dugaan, keduanya meninggal karena malapraktik.

"Makam itu akan dibongkar untuk diautopsi (jenazahnya)," ujar kuasa hukum keluarga korban, Toni RM, kepada Tribuncirebon.com di Polres Indramayu, Rabu (27/12/2023).

Toni menyampaikan, autopsi itu nantinya untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya Kartini (23) dan bayinya.

Keluarga mengizinkan makam pasien dibongkar.

"Cuma saat ini masih melihat kondisi karena kan di sana itu sekarang banjir. Tapi pada dasarnya bersedia," ujar Toni.

Toni menyampaikan, menurut informasi yang diterima, hanya makam Kartini yang akan dibongkar.

Namun, tidak menutup kemungkinan makam bayi juga ikut dibongkar.

Baca juga: UPDATE Ibu dan Bayi Meninggal di Indramayu, Kondisi Kartini Sehat Sebelum Dirujuk ke RSUD MA

Pihak keluarga pun menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada polisi.

"Sepanjang belum ada pertanggungjawaban dari pihak RSUD MA Sentot, kami akan tetap melanjutkan proses hukum untuk mengatahui kenapa meninggalnya, ada malapraktik atau tidak," ujar dia.

Kejadian ibu dan bayinya meninggal saat proses persalinan di RSUD MA Sentot Patrol Indramayu ini terjadi pada Selasa (19/12/2023).

Kejadian ini menjadi viral di media sosial hingga menjadi sorotan publik.

Pihak keluarga yang kecewa menduga adanya malapraktik yang dilakukan pihak rumah sakit saat proses persalinan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pemotor Tabrak Dump Truck yang Berhenti di Tepi Jalan Jalur Arteri Pantura Indramayu

Baca juga: Viral Kasus Pengeroyokan Anak Diduga Geng Motor di Indramayu, Satu Anak Meninggal Satu Orang Terluka

Sebab, pihak rumah sakit memaksa persalinan berlangsung normal meski pihak keluarga ingin tindakan caesar karena kondisi Kartini sudah lemah.

Kartini yang merupakan warga Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu, beserta bayi yang merupakan anak pertamanya itu kemudian meninggal dunia.

Kejadian yang diduga malapraktik dilaporkan suami Kartini, Tasrun (30), ke Polres Indramayu. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved