Kisah Warga Sumedang Kritik Jalan Butut Lewat Foto, Pose Tidur di Jalan Rusak, Bangun Sudah Mulus

Setelah foto pertama viral, barulah ada respons segera dari Dinas PUTR Kabupaten Sumedang.

Respons diwujudkan dalam bentuk perbaikan secara maksimal.

"Alhamdulillah ada respons dari PU Kabupaten dan Provinsi. Berapa tahun ya (rusak), sudah tahunan, lebih dari 5 tahun," katanya.

Dahulu, kata Ganda, jika hujan turun, di jalan itu lubang-lubang jalanan terisi air dan menjadi kubangan.

Terkadang air meluap dari selokan dan menjadi banjir.

Setiap kali sepeda motor melintas, apalagi dengan kecepatan tinggi, kubangan air menyiprat ke teras rumah yang berada di sisi jalan.

"Maka, foto-foto itu adalah kritik buat membangun saja. Bukan buat menjelekkan."

"Saya optimistis dengan cara demikian ada perhatian khusus, kok bisa seperti ini. Saya bikin ide kritik yang lain daripada yang lain," katanya.

Kini, jalan sudah bagus dan Ganda mengucapkan terima kasih untuk pemerintah.

Dengan perbaikan itu, jalan mulus terasa manfaatnya oleh semua warga Rancakalong yang melintas ke ruas Rancakalong-Sabagi itu.

Yati Rumiyati sendiri adalah yang punya ide untuk berpose di atas kasur di jalan beraspal bagus itu.

Dia sempat menawarkan ke warga lain untuk menjadi model. Namun, tak satu pun yang mau.

"Katanya seperti orang gila. Saya sih demi warga, agar warga bisa mengucapkan terima kasih, jadi saya yang difoto," kata Yati di Rancakalong.

Ketika tebersit ide itu, Yati langsung menelepon saudaranya, Ganda Muchtar (47), seorang seniman fotografi.

Ganda tak banyak tanya. Warga asli Dusun Rancakalong, Desa Rancakalong, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, itu seperti biasanya langsung mau memotret Yati. (*)