Kisah Warga Sumedang Kritik Jalan Butut Lewat Foto, Pose Tidur di Jalan Rusak, Bangun Sudah Mulus

Ganda Muchtar (47) sudah lama mengakrabi foto. Sebagai seniman fotografi, dia tentu lebih memilih karya visual daripada verbal.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Ganda Muchtar (47) saat ditemui TribunJabar.id, di Rancakalong, Sumedang, Selasa (19/12/2023). 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Ganda Muchtar (47) sudah lama mengakrabi foto. Sebagai seniman fotografi, dia tentu lebih memilih karya visual daripada verbal.

"Saya tidak bisa teriak-teriak seperti orang berdemonstrasi. Maka saya memotret. Foto yang dibuat itu adalah satu bentuk kekecewaan masyarakat, cara mengungkapkannya tidak bisa keras," katanya di Rancakalong, Selasa (19/12/2023).

Ganda Muchtar adalah orang yang memotret Yati Rumiyati (44), yang kemudian fotonya viral.

Yati berpose di jalan Rancakalong-Sabagi seakan-akan dia bangun tidur.

Baca juga: Pose Warga Rancakalong Sumedang Bangun Tidur di Jalan Mulus Makin Viral Diunggah Ulang Pj Bupati

Dia menggelar kasur lengkap dengan bantal dan selimut di atas jalan beraspal mulus.

Pemotretan dilakukan pada tanggal 3 Desember 2023, tepat pada hari kedua jalan itu beraspal mulus.

Foto Yati berpose di jalan mulus itu disandingkan dengan foto serupa ketika jalan masih rusak dan warga berbaring tidur di jalan berlubang itu.

Lokasi pemotretan Yati ada di RT 01/RW 08 Desa Rancakalong, Kecamatan Rancakalong.

Warga menggelar kasur di atas aspal di ruas jalan Rancakalong-Sabagi di Desa Rancakalong dan Desa Pamekaran, Kecamatan Rancakalong, Sumedang, Rabu (13/12/2023).
Warga menggelar kasur di atas aspal di ruas jalan Rancakalong-Sabagi di Desa Rancakalong dan Desa Pamekaran, Kecamatan Rancakalong, Sumedang, Rabu (13/12/2023). (Istimewa)

Properti seperti kasur, bantal, seprai, selimut, hingga teko berisi kopi dia pinjam dari warga di sekitar lokasi dia difoto.

Ganda mengatakan, dengan visual, orang akan menilai sendiri.

Jika orang itu berasal dari pemerintahan, foto akan menjadi kajian lebih lanjut tentang kondisi sebenarnya jalan yang dijadikan latar berfoto itu.

"Bagi saya sebagai seniman, semakin jelek jalan, semakin bagus untuk foto. Tapi di sisi lain, saya ingin objek itu dikaji pemerintah," kata Ganda.

Jalan yang dahulu dipotret sebelum diperbaiki, kondisi kerusakannya sudah parah dan telah berlangsung bertahun-tahun.

Namun, pemerintah tak kunjung merealisasikan perbaikan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved