Libur Natal dan Tahun Baru: Waspada di Turunan Nagreg, Jalannya Berkelok, Rawan Kecelakaan

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jalur Nagreg menjadi salah satu jalur yang diwaspadai terjadinya rawan kecelakaan karena memiliki turunan curam dan berkelok pada libur Natal dan Tahun Baru.

Mulai H-3 hari Natal diprediksi masyarakat dari luar kota, mulai melaksanakan liburan menuju Wilayah Kabupaten Bandung.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, mengaku pihaknya juga telah melaksanakan rapat lintas sektoral di Soreang, untuk persiapan pengamanan libur Natal dan tahun baru.

Baca juga: Libur Nataru: Jabar Bakal Jadi Tujuan Wisatawan, Sandiaga Salahuddin Uno: Bakal Tembus 7 Juta

"Kami mendapat informasi bahwa 21 Desember 2023 dipredikisi akan ada perpindahan masyarakat yang melaksanakan liburan."

"Sehingga kami (kemarin) melaksanakan pengecekan rute yang akan dilalui oleh masyarakat, dalam melaksanakan liburan," ujar Kusworo, di Soreang, Kamis (14/12/2023).

Kusworo mengatakan, dalam melaksanakan pengecekan jalur, tepatnya di jalan raya Garut-Bandung terlihat terjadi kepadatan kendaraan karena ada perapihan jalan.

"Seminggu sebelumnya, di lokasi itu ada jalan retak dan dari PUPR melaksanakan perbaikan, saat ini sudah dalam tahap pengecoran," kata Kusworo.

Baca juga: Kepadatan Arus Lalu Lintas saat Arus Balik Libur Natal dan Tahun Baru Akan Dibagi 3 Klaster

Kusworo menjelaskan, sehingga hari Jumat dan Sabtu mulai pembersihan.

"Pada tanggal 19 atau 20 Desember 2023,Insya Allah, jalan tersebut sudah bisa digunakan kembali, " tuturnya.

Kusworo mengungkapkan, adapun titik lokasi jalur yang harus di waspadai, selama libur Natal 2023 dan tahun baru 2024, salah satunya jalur Nagreg.

"Titik yang harus diwaspadai, di antaranya adalah blank spot, titik rawan yang terjadinya kecelakaan lalu lintas, yaitu pada saat menuju ke turunan Nagreg, " kata Kusworo.

Memang di turunan Nagreg, kerap terjadi kecelakaan baik sepeda motor, mobil, hingga truk. Sebab selain turunan juga jalannya berkelok.

"Itu turunannya cukup tajam, sehingga perlu ada imbauan untuk pengurangan kecepatan," ucapnya. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.