RSHS Siapkan Ruang Rawat Jiwa bagi Caleg Gagal, Begini Ciri-ciri Orang dengan Gangguan Jiwa

RSHS Bandung siap membuka ruang rawat inap bagi para calon anggota legislatif yang mengalami gangguan jiwa karena gagal dalam Pemilu 2024.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Hermawan Aksan
Tribun jabar/Muhamad Syarif Abdussalam
Direktur Medik dan Keperawatan RSHS, Iwan Abdul Rachman (kedua dari kiri), mengatakan, layanan kesehatan jiwa di RSHS tengah mempersiapkan layanan rawat inap. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung siap membuka ruang rawat inap bagi para calon anggota legislatif yang mengalami gangguan jiwa karena gagal dalam Pemilu 2024.

Selain itu, RSHS menyiapkan jalur konsultasi secara telekonsultasi atau rawat jalan.

Direktur Medik dan Keperawatan RSHS, Iwan Abdul Rachman, mengatakan, layanan kesehatan jiwa di RSHS tengah mempersiapkan layanan rawat inap.

Hal ini disebabkan hingga kini RSHS hanya melayani telekonsultasi dan rawat jalan bagi pasien gangguan jiwa.

"Kami menyiapkan di Januari, khusus perawatan jiwa. Hingga saat ini layanan yang diberikan kepada pasien gangguan jiwa adalah rawat jalan," kata Iwan di RSHS Bandung, Rabu (13/12/2023).

"Kami masih bekerja sama untuk layanan rawat inap pasien gangguan jiwa dengan rumah sakit lainnya."

Dengan demikian, diharapkan setelah pemilu berlangsung pada Februari 2024, ruangan dengan kapasitas 20 orang tersebut sudah bisa digunakan.

Dengan begitu, para calon anggota legislatif yang mengalami gangguan jiwa akibat gagal dalam pileg tersebut bisa dirawat di RSHS.

Iwan mengatakan gangguan jiwa tidak hanya berkaitan dengan kejiwaan, tapi juga dapat mengganggu fisik.

Gejala seperti penyakit lambung dan bagian tubuh lainnya yang dipicu oleh gangguan jiwa ini bisa dikoordinasikan dengan dokter lainnya di bidangnya.

"Kami berupaya ada ruang rawat khusus, bagi yang dikhawatirkan mencederai dia sendiri dan lingkungan sekitar."

"Kami masih siapkan, semoga Januari bisa digunakan," katanya.

Dokter Spesialis Jiwa RSHS, Santi Andayani, menjelaskan ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa, yang juga dapat dialami oleh para caleg yang gagal terpilih di pemilu 2024.

Gejalanya di antaranya adalah mudah marah atau mengamuk.

"Ada juga yang tidak selalu menampilkan gangguan jiwa seperti marah atau ngamuk, yaitu tidak bisa tidur, nyeri ulu hati, tidak enak badan," kata Santi.

Ia mengatakan, jika ada caleg yang malu untuk menjalani rawat jalan, bisa menggunakan kanal telekonsultasi.

Melalui ponsel, wawancara dan penilaian bisa dilakukan.

Santi mengatakan penyebab caleg mengalami gangguan jiwa di antaranya karena tidak siap dengan konsekuensi jika yang bersangkutan mengalami kekalahan.

Padahal dalam sebuah pertandingan atau lomba sekalipun, siapapun harus siap kalah atau gagal.

"Mereka (caleg yang mengalami gangguan jiwa) tidak pernah mengukur risiko kegagalannya seperti apa."

"Kematangan persiapannya seperti apa. Kalau berlomba kan tidak hanya kesiapan fisik yang diperlukan, mental pun harus," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved