Dugaan Malpraktek di Cianjur

Kasus Dugaan Malpraktek di RSUD Cianjur, Polres Mengaku Baru Tahu, Ini yang akan Dilakukan

Kasat Reskrim Polres Cianjur Iptu Tono Listianto memastikan, pihaknya akan berusaha proaktif untuk menyelidik dugaan malpraktek di RSUD Cianjur.

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Fauzi Noviandi
Kasat Reskrim Polres Cianjur Iptu Tono Listianto memastikan, pihaknya akan berusaha proaktif untuk menyelidik dugaan malpraktek di RSUD Cianjur. 

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Satreskrim Polres Cianjur segera mendalami kasus ada dugaan malpraktek di lingkungan RSUD Cianjur.

Kasat Reskrim Polres Cianjur Iptu Tono Listianto memastikan, pihaknya akan berusaha proaktif untuk menyelidik dugaan malpraktek di RSUD Cianjur.

"Kami baru mengetahui adanya informasi dugaan malpraktek, tapi kami akan segera menyelidikinya," kata Tono kepada Tribunjabar.id saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (8/12/2023).

Selain itu, kata dia, pihak yang merasa dirugikan diharapkan datang ke Mapolres Cianjur untuk melakukan pengaduan.

"Kami akan mencari tahu terlebih dulu informasi secara menyeluruh terkait dugaan malpraktek itu," ucapnya.

Ia mengatakan, setelah informasi yang dibutuhkan telah terpenuhi, pihaknya akan segera memanggil pihak-pihak terkait termasuk RSUD Cianjur.

"Saat ini kita fokus dulu mencari bahan dan informasi lengkap. Setelah itu baru kami akan memanggil pihak-pihak terkait lainnya," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, TS (34), seorang ibu asal Kampung Rancagoong RT 04/04, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, diduga menjadi korban malpraktek saat melahirkan anaknya di RSUD Cianjur.

TS menjalani persalinan sesar di RSUD Cianjur pada Selasa (21/11/2023) dan mendapatkan perawatan selama tujuh dari, hingga akhirnya diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.

"Setelah dari rumah sakit dan pulang luka bekas operasi sesar tidak kunjung kering, malah mengeluarkan cairan nanah berwarna pekat dan beraroma tidak sedap," kata suami TS, Ganjar Pamuji (35), kepada wartawan.

Bahkan, lanjut dia, jahitan pada sekeliling bekas luka operasi sesar terlihat bolong, dan jahitannya lepas. 

Akibatnya, luka sesarnya menganga dan saat itu dalam perut terlihat benda berwarna putih seperti kain kasa.

"Hampir setiap hari cairan nanah terus-terusan keluar dari bekas operasi sesar, tapi kondisinya baik tidak mengalami gejala apa pun. Karena khawatir istri saya langsung di bawa ke klinik pesalinan," katanya.

Ia mengatakan, saat di klinik persalinan perawat menyebukan luka pada bekas operasi sesar di bagian perut istrinya tersebut mengalami infeksi, dan langsung di rujuk ke RSUD Cianjur.

"Di klinik persalinan tidak banyak tindakan, tapi mengatakan lukanya infeksi, dan memberikan rujukan."

"Saat dibawa ke RSUD Cianjur istri saya malah dimarahi perawat, dan disebut tidak mau gerak, dan lukanya tidak dirawat, padahal tidak," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved