Daop 3 Tanggapi Isu Pembuatan Jalur Kereta Api Baru Penghubung Cirebon-Kertajati Majalengka

PT KAI Daop 3 Cirebon menanggapi isu pembuatan jalur kereta penghubung Cirebon-Kertajati di Kabupaten Majalengka.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribun Jabar/Eki Yulianto
Vice President KAI Daop 3 Cirebon, Dicky Eka Priandana. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- PT KAI Daop 3 Cirebon menanggapi isu pembuatan jalur kereta penghubung Cirebon-Kertajati di Kabupaten Majalengka.

Vice President KAI Daop 3 Cirebon, Dicky Eka Priandana mengatakan, realisasi pembuatan jalur kereta baru menuju Kertajati berada di ranah pemerintah.

Pihaknya mengaku sudah banyak pertanyaan-pertanyaan terkait isu jalur kereta api tersebut.

"Kalau trek baru seperti revitalisasi, kami berharap dari pemerintah, karena sarana prasarana kan pemerintah sebagai regulator kami."

"Kalau permintaan, kami ngobrol sama teman-teman Majalengka juga sama," ujar Dicky, Rabu (15/11/2023).

Terkait jalur Cirebon-Majalengka sendiri, Dicky menyebut, bukan hal baru.

Sebelumnya pihaknya memiliki trek jalur hingga ke Kecamatan Kadipaten.

"Kalau menurut sejarah kami punya trek sampai Kadipaten, cuma sama kami perlu observasi dan cek lagi."

"Seberapa mungkin direvitalisasi atau mungkin kita bikin trase baru dari Cirebon sampai ke Kertajati," ucapnya.

Di sisi lain, Daop 3 Cirebon juga perlu melakukan survey untuk melihat potensi peluang dibangunnya jalur Cirebon-Kertajati.

Salah satu yang menjadi pertimbangan, okupansi penumpang yang datang atau pergi dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka.

"Kebijakannya mungkin sampai ke sana, tapi sampai saat ini belum ada kabar bahwa akan ada Ka Bandara dari Kertajati ke Cirebon dan sebaliknya."

"Ditambah, sampai hari ini kan belum semuanya beralih ke Kertajati, jadi kalau sepintas tampaknya belum ada keinginan dari pengguna maskapai itu untuk meneruskan perjalanan dari modal lain berupa kereta api, mungkin belum bisa."

"Tapi tidak menutup kemungkinan di masa yang akan datang terjadi, karena forkopimda bahkan BPN bertanya, ada gak rencana reaktivasi Kertajati, karena aset yang tercatat itu sampai kadipaten," jelas dia. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved