Kasus Subang Terungkap
Sosok Dadang, Caddy Golf yang Diduga Perantara Transferan dari Yoris untuk Yosep Pasca-kasus Subang
Sosok Dadang menjadi nama lainnya yang ikut masuk lingkaran drama kasus Subang, disebut terima transferan dari Yoris setelah kejadian pembunuhan.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Sosok Dadang menjadi nama lainnya yang ikut masuk lingkaran drama kasus Subang.
Nama Dadang muncul setelah disinggung oleh pengacara Yoris Raja Amanullah, Leni Anggraeni.
Leni mengatakan, Yoris kerap diminta oleh sang ayah yang kini menjadi tersangka kasus Subang, Yosep untuk mentransfer sejumlah uang.
Permintaan itu kerap terjadi setelah terjadi pembunuhan Tuti dan Amalia pada 18 Agustus 2021.
"Yang pasti Yoris tipe anak nurut sama bapaknya, sama ibunya. 'A transfer ke rekening ini yah'," kata Leni, dikutip dari YouTube Misteri Mbak Suci, Rabu (7/11/2023).
Menurut Leni, sebagai sosok anak yang penurut, Yoris kerap mengiyakan permintaan sang ayah untuk mentransfer uang tanpa banyak bertanya.
"Kalau Amel cenderung banyak marah karena membela, sesama perempuan bela ibunya. karena terjadi hubungan poligami. Pihak perempuan membela ibunya. Kalau mintain uang tuh nanyanya detail," ungkap Leni.
"Kalau Yoris enggak banyak pertanyaan ke bapaknya. 'Buat apa Pah?'. 'Ini transfer ke namanya Dadang', transfer," sambungnya.
Adapun sosok Dadang ini, kata Leni, adalah guru spiritual Yosep.

Baca juga: Keberadaan Para Tersangka Kasus Subang saat 17 Agustus Malam Versi Danu vs Yosep Cs, Tak Sinkron
Meski demikian, pengacara Yosep, Rohman Hidayat membantah pernyataan Leni terkait sosok Dadang.
Rohman menjelaskan, Dadang adalah caddy golf sekaligus teman Yosep yang berasal dari Lembang.
Yosep dan Dadang pernah menjadi tetangga kala tinggal di wilayah Kabupaten Bandung Barat tersebut.
"Dadang itu caddy di lapangan golf Poltak teman main golf, tetangganya waktu di Lembang," kata Rohman, dikutip dari TribunnewsBogor pada Rabu.
Menurut Rohman, Dadang memang sering menemani Yosep untuk bermain golf.
"Pak Yosep itu orang Lembang, Yosep itu sering main golf dan pak Dadang itu caddy," kata Rohman.
Lebih lanjut Rohman menjelaskan, alasan Yosep kerap menjadikan Dadang perantara transfer uang karena kliennya itu tidak memiliki rekening pribadi.
"Karena Pak Yosef gak punya rekening titip transfernya ke Pak Dadang," ungkapnya.
Adapun terkait besaran uang, kata Rohman, Yosep tidak pernah mendapatkan jumlah yang cukup besar.
"Bukan uang besar puluhan juta. Yoris itu pelit ngasih ke bapaknya. Diatur kalau ngasih duitnya juga," kata Rohman Hidayat.
Permintaan Tuti dan Amalia
Sebelumnya diberitakan, Leni Anggraeni bercerita tentang permintaan korban kasus Subang, Tuti dan Amalia sebelum meninggal dunia.
Permintaan tersebut, kata Leni, tidak sempat terkabulkan karena Yosep enggan mengiyakannya.
Alih-alih, Tuti menceritakan keinginannya itu kepada sang anak sulung, Yoris.

"Bu Tuti sebelumnya itu mau pindah ke Bandung sama Amel," kata Leni Anggraeni, dikutip dari YouTube Misteri Mbak Suci, Rabu.
"Bu Tuti cerita ke Yoris 'mamah tuh ingin sama Amel, lagi nyari rumah di Bandung tapi enggak boleh sama papa'," lanjutnya.
Adapun alasan Tuti dan Amalia ingin pindah dari rumah yang berada di Jalan Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang itu milik keluarga Yosep.
Perkembangan Kasus Subang Terakhir
Polda Jabar menggelar prarekonstruksi kasus Subang di Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, pada Kamis (2/11/2023).
Dalam prarekonstruksi ini, tersangka Danu dihadirkan langsung di TKP. Sementara tersangka lainnya diganti oleh pemeran pengganti.

Baca juga: Beda Pengakuan Yoris dan Arif soal Mobil Yaris yang Dibawa dari TKP Kasus Subang, Bertolak Belakang
Terdapat sekitar 95 adegan yang memperagakan kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu saat prarekonstruksi.
Salah satu adegan yang terlihat dari luar TKP adalah adegan ketika Yosep mengangkut jasad Amalia Mustika Ratu ke dalam mobil Alphard.
Reka adegan tersebut terjadi dalam adegan ke-70 sampai 85.
Berdasarkan pantauan Tribunjabar.id dari luar TKP, Yosep terlihat mengangkut Amalia yang digantikan oleh manekin.
Yosep membawa jasad putrinya itu melalui pintu depan rumah, kemudian mengarah ke bagasi mobil Alphard yang terparkir tepat di sampingnya.
Kemudian, Yosep menyimpan jasad Amalia tepat di atas jasad Tuti yang telah terlebih dahulu disimpan oleh tiga tersangka lainnya.
Setelah adegan memasukan kedua jasad Ibu dan anak tersebut, pada adegan ke-94, Danu terlihat sibuk membawa sebuah ember berisi air.
Air dalam ember itu untuk membersihkan lantai dari bercak darah maupun bekas kaki para tersangka yang ada pada bagian depan hingga ke dalam rumah.
Setelah membersihkan lantai, adegan prarekonstruksi pun selesai, Danu kembali pulang menggunakan motor bebek menuju arah Jalancagak.
Sementara Yosep dan kedua anak Mimin tak diketahui kemana perginya setelah itu.
Kepala Ditreskrimum Polda Jabar Kombes Surawan menyatakan, Mimin berada di dalam rumah saat eksekusi kedua korban.
"Danu hanya mengetahui Mimin sudah ada di dalam rumah TKP," kata Surawan kepada awak media usai prarekonstruksi, Kamis (2/11/2023).
"Tidak tahu datangnya Mimin dari mana sehingga tadi tak kita peragakan adegan Mimin di luar, Danu tak melihat Mimin saat masuk ke TKP," lanjutnya.
Sebanyak 95 adegan yang diperagakan dalam prarekonstruksi ini semuanya berdasarkan pengakuan dan keterangan Danu tak ada yang ditambah atau dilebihkan.
"Apa yang dilihat Danu kita peragakan, yang tidak dilihat oleh Danu ya tidak kita peragakan," ucapnya
Surawan menegaskan, kedatangan keempat tersangka termasuk Arighi di TKP mulai pukul 21.00 WIB diawali oleh Yosep dan Danu.
"Mimin datang sekitar pukul 23.00 WIB lewat depan rumah tanpa diketahui oleh Danu," katanya.
"Posisi Mimin maupun kedua anaknya datang saat kedua korban sudah tidur, hanya ada Yosep di rumah yang belum tidur, selanjutnya datang kedua anak Mimin, disusul Mimin," imbuhnya.
Hingga hari ini, Surawan menegaskan bahwa keempat tersangka lainnya masih belum mengakui perbuatannya dan menolak keras keterangan Danu.
"Tadi prarekonstruksi juga turut dipantau oleh Jaksa dari Kejaksaan Tinggi Jabar dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)," ujar Surawan.
"Adegan-adegan prarekonstruksi tersebut sesuai apa yang dilihat oleh Danu langsung saat di TKP," kata Surawan.
Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.
Polda Jabar Bersyukur Gugatan Praperadilan Terduga Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Ditolak |
![]() |
---|
TERUNGKAP Peran Abi Aulia pada Kasus Subang, Termasuk Benturkan Kepala Amalia Mustika Ratu |
![]() |
---|
UPDATE Kasus Subang, Polisi Ungkap Peran Abi Aulia, Tersangka Ketiga yang Sudah Ditahan |
![]() |
---|
Pengacara Abi Tersangka Kasus Subang Tuding Polda Jabar Tangkap Kliennya Tak Sesuai Prosedur |
![]() |
---|
PERJALANAN Kasus Subang, dari Penemuan Jenazah Tuti dan Amel sampai Abi Aulia Ditahan Hari Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.