Kasus Subang Terungkap

"Gak Disogok" Kata Fadil Soal Pengakuanya Tentang Arighi, Sebut Cerita Danu di Kasus Subang Ngawur

Arighi tidak lagi bungkam setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang menimpa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika

|
YouTube Misteri Mbak Suci
Arighi tidak lagi bungkam setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang menimpa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. 

"(Saya bangunin Arighi) sekitar jam 8 pagi," pungkas Ramdhan.

Fadil dan Ramdhani pun mengaku siap diperiksa polisi.

Adapun sebelumnya, Ramdhani mengaku sudah pernah di-BAP oleh penyidik.

Lebih lanjut, keduanya kompak menyebut pengakuannya jujur dan tidak menerima sogokan setelah memberikan keterangan soal Arighi.

Baca juga: Deretan Kejanggalan Kasus Subang Menurut Pengacara Yoris, Sebut Kliennya Seperti Dijebak Yosep Cs

"Aa dibayar berapa sama Arighi untuk kasih keterangan ini?" tanya Mbak Suci.

"Enggak ada bayaran, jujur kenyataannya emang gitu," tegas Fadil.

"Disogok enggak?" tanya Mbak Suci lagi.

"Enggak," kata Ramdhani dan Fadil kompak.

Atas pemberitaan yang liar soal Arighi, Fadil dan Ramdhani tertawa.

"Lucu aja sama netizen, seolah-olah Arighi yang membunuh, padahal bukan," kata Fadhil.
"Saya berkata sejujur-jujurnya aja, emang gini kenyataannya," akui Ramdhani.

Tak cuma asal berbicara, Arighi pun mengurai bukti valid dirinya ada di konter HP di malam kejadian.

Kini, bukti itu telah disita oleh pihak kepolisian.

"Ada CCTV enggak di sini?" tanya Mbak Suci.

"Ada, tapi pas kejadian sama Polda diambil. Di sini CCTV ada dua. Yang di depan diambil memorinya, yang di sini (di dalam) diambil CCTV-nya sama kabelnya," akui Arighi.

Pesan Arighi untuk Danu

“Semoga Sehat” Pesan Menohok Arighi kepada Danu hingga Beri Ultimatum soal Kasus Subang
“Semoga Sehat” Pesan Menohok Arighi kepada Danu hingga Beri Ultimatum soal Kasus Subang (Kolase Youtube Misteri Mbak Suci/Yahya Mohammed)

Sementara itu, Arighi sendiri heran mengapa namanya terseret kasus pembunuhan kasus Subang.

Terlebih, menurut Arighi, dirinya tidak mengenal sama sekali sosok Danu.

"Sangat menyayangkan keterangan Danu itu, kok bisa-bisanya, saya kan enggak kenal," ungkap Arighi.

Arighi mengatakan, ia baru sekali bertemu Danu, yaitu ketika olah TKP pada awal kasus ini mencuat.

"Ketemu itu sekali-kalinya di TKP pas pakai anjing pelacak, itu pertama kalinya ketemu sama Danu," ujar Arighi.

"Belum pernah ketemu lagi," sambungnya.

Pria yang sehari-hari bekerja di konter HP ini pun menyampaikan pesan kepada Danu.

Ia berharap, Danu bisa berbicara dan menyampaikan keterangan secara jujur.

"Mudah-mudahan Danu berbicara yang sebenarnya, karena kita enggak saling kenal juga," ungkap Arighi.

"Ngomong aja yang sejujurnya, siapa pelakunya, jangan mengkambinghitamkan orang lain," sambungnya.

Lebih lanjut, Arighi juga berharap pria yang menyeret namanya dalam kasus Subang itu senantiasa diberikan kesehatan.

"Semoga Danu sehat, disolehkan hatinya agar bisa ngomong yang sesungguhnya," pungkas Arighi.

Keterlibatan Arighi Menurut Prarekonstruksi

Suasana Pra Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Jalancagak Subang yang digelar Ditreskrimum Polda Jabar, Kamis (2/11/2023).
Suasana Pra Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Jalancagak Subang yang digelar Ditreskrimum Polda Jabar, Kamis (2/11/2023). (TRIBUNJABAR.ID/AHYA NURDIN)

Kepala Ditreskrimum Polda Jabar Kombes Surawan menyatakan, Mimin berada di dalam rumah saat eksekusi kedua korban.

"Danu hanya mengetahui Mimin sudah ada di dalam rumah TKP," kata Surawan kepada awak media usai prarekonstruksi, Kamis (2/11/2023).

"Tidak tahu datangnya Mimin dari mana sehingga tadi tak kita peragakan adegan Mimin di luar, Danu tak melihat Mimin saat masuk ke TKP," lanjutnya.

Sebanyak 95 adegan yang diperagakan dalam prarekonstruksi ini semuanya berdasarkan pengakuan dan keterangan Danu tak ada yang ditambah atau dilebihkan.

Dalam prarekonstruksi itu, Arighi berperan untuk membantu Danu mengangkut jasad Tuti ke mobil Alphard.

"Apa yang dilihat Danu kita peragakan, yang tidak dilihat oleh Danu ya tidak kita peragakan," ucapnya

Surawan menegaskan, kedatangan keempat tersangka termasuk Arighi di TKP mulai pukul 21.00 WIB diawali oleh Yosep dan Danu.

"Mimin datang sekitar pukul 23.00 WIB lewat depan rumah tanpa diketahui oleh Danu," katanya.

"Posisi Mimin maupun kedua anaknya datang saat kedua korban sudah tidur, hanya ada Yosep di rumah yang belum tidur, selanjutnya datang kedua anak Mimin, disusul Mimin," imbuhnya.

Hingga hari ini, Surawan menegaskan bahwa keempat tersangka lainnya masih belum mengakui perbuatannya dan menolak keras keterangan Danu.

"Tadi prarekonstruksi juga turut dipantau oleh Jaksa dari Kejaksaan Tinggi Jabar dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)," ujar Surawan.

"Adegan-adegan prarekonstruksi tersebut sesuai apa yang dilihat oleh Danu langsung saat di TKP," kata Surawan.

(Tribunjabar.id/Salma/Tribun Bogor/Khairunnisa)

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved