Pria di Sukabumi Sulap Angkotnya Jadi Mobil Mewah Habis Biaya Rp 110 Juta hingga Ikut Dikonteskan

Jika biasanya angkot dipakai untuk menarik rezeki, pria di Sukabumi ini justru berbeda, menyulap angkotnya menjadi mewah merogoh kocek Rp 110 juta

Editor: Hilda Rubiah
Kolase Tribun Trends/ist
Pria di Sukabumi Menyulap Angkotnya menjadi Mobil Mewah, Dimodifikasi hingga merogoh kocek capai Rp 110 juta 

TRIBUNJABAR.ID - Jika biasanya angkot dipakai untuk menarik rezeki, pria di Sukabumi ini justru berbeda.

Dia lebih memilih menyulap angkotnya menjadi mobil mewah dan kini menjadi viral.

Hal itu lantaran angkot tersebut memiliki interior yang tak biasa di dalamnya.

Satu unit angkotnya tersebut sulap menjadi berwarna pink.

Pemilik angkot ini adalah Muhammad Said Ismail (23).

Untuk mengubah angkot tersebut Muhammad Said Ismail (23) yang akrab disapa Iyong, merogoh kocek Rp 110 juta untuk modifikasi.

Baca juga: Angkot-angkot Berstiker Caleg di Sumedang Dihentikan Satpol PP, Stikernya Diminta Dilepas

Iyong mengganti kursi menjadi sofa dengan lampu warna-warni.

Lantainya diganti kaca ketebalannya 3 centimeter.

Paling menarik dan menghabiskan banyak dana adalah sound system di bagian belakang angkot jurusan Sukabumi-Sukaraja ini.

Bahkan dua speaker yang ditempatkan menggantikan kaca samping paling belakang bisa keluar masuk sendiri menggunakan hydrolic motorized.

Pemuda kelahiran November 2000 ini memodifikasi angkot kesayangannya itu dengan konsep Robot Transformers Optimus Prime.

"Saya terinspirasi dari Film Transformers, karena sering nonton filmnya," ungkap Iyong saat berbincang dengan Kompas.com di Bundaran Sukaraja, Selasa.

Ia memodifikasi angkot peninggalan almarhum ayahnya itu untuk menyalurkan hobinya.

Terutama dalam bidang mengotak-atik audio system-nya.

Karena kendaraan yang dilengkapi sound system ini bisa diikutsertakan dalam kontes audio.

Untuk proses merehab badan angkot, mengganti interior hingga melengkapi sound system butuh waktu sekitar satu tahun.

"Untuk memodifikasi mobil ini sekitar Rp 110 juta, besarnya pada penyediaan audio system menghabiskan total Rp 90juta," tutur alumni SMA Negeri Sukaraja.

"Audio system yang di belakang dikhususkan untuk ikutan kontes, kalau untuk sehari-hari ada di bagian depan," sambung pemuda lajang yang pernah bekerja di Jakarta.

Menurut Iyong memodifikasi angkotnya tersebut mendapatkan dukungan dari keluarga.

Bahkan untuk pengadaan audio system mendapatkan dukungan kakak. Angkot ini pun masih dipergunakan untuk mengangkut penumpang.

Namun tidak dioperasikan setiap hari, paling seminggu dua kali.

Baca juga: SPBU yang Terbakar di Sukabumi Ditutup Sementara, Inafis Amankan HP Sopir Angkot yang Sempat Meledak

Inipun dimaksudkan sekaligus menghangatkan mesin kendaraan.

"Ini kan menyangkut hobi ya, jadi operasional tidak setiap hari, pendapatannya juga tidak menentu," aku Iyong.

Hanya saja dengan memodifikasi mobil angkutan umum ini, Iyong berharap dapat mewujudkan impiannya.

Di antaranya dapat mengikuti berbagai kontes audio system baik tingkat daerah maupun nasional.

"Bisa berprestasi, bisa menjadi kebanggaan pribadi, keluarga, komunitas, juga yang punya toko audio," harap Iyong.

Artikel ini diolah dari  Kompas.com

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved