Kasus Subang Terungkap
Kesaksian Danu di Malam Pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Cocok dengan Analisa Dokter Forensik?
Belakangan diketahui ternyata pengakuan dan kesaksian Danu tersebut ternyata terdapat kecocokan dengan analisa dokter forensik yaitu dr Hastry.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Setelah menyerahkan diri, Danu mengungkap pengakuan soal kesaksiannya di malam pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Belakangan diketahui ternyata pengakuan dan kesaksian Danu tersebut ternyata terdapat kecocokan dengan analisa dokter forensik yaitu dr Hastry.
Mayat ibu dan anak Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan dalam bagasi mobil Alphard di rumah korban di Jalan Cagak, Kabupaten Subang (18/10/2023).
Selama dua tahun misteri perampasan nyawa ibu dan anak di Subang tersebut terkatung-katung.
Baca juga: UPDATE Kasus Subang, Sejak Awal Danu Akan Dikorbankan, 15 Kali Dijemput tapi Tidak ke Kantor Polisi
Namun, kini perlahan misteri kasus Subang itu terungkap setelah Danu akhirnya menyerahkan diri.
Pemuda 23 tahun itu menyerahkan diri ke Polda Jabar dan mengaku terlibat dalam pembunuhan Tuti dan Amalia.
Namun Danu mengaku perannya di TKP bukan eksekutor.
Bahkan Danu mengungkap kronologi dirinya terlibat di malam pembunuhan Tuti dan Amalia tersebut.
Danu mengaku berada di TKP karena disuruh oleh Yosef.
Ia datang ke TKP sekira tengah malam 17 menuju 18 Agustus 2023.
Diungkap kuasa hukum Danu, Achmad Taufan, kliennya itu diperintahkan Yosef membawa golok di malam kejadian.
Namun, setelah diperintahkan Yosef, Danu tak masuk ke rumah untuk merokok di luar rumah.
Hingga akhirnya Danu mendengar suara teriakan berasal dari Amel alias Amalia Mustika Ratu.
Danu pun akhirnya menghampiri sumber teriakan Amel yang ternyata berasal dari kamar.
“Dia (Danu) dengar teriakan Amel. Langsung masuk dia (Danu) ke kamar Amel, itu sebelum subuh. Itu Mimin belum datang," ungkap kuasa hukum Danu, Achmad Taufan, dikutip dari Tribun Bogor, Minggu (22/10/2023).
Pada momen mencekam tersebut, Danu mengaku sempat melihat kondisi Amalia dianiaya oleh anak-anak Mimin.
Kepada kuasa hukumnya, Danu juga mengaku menyaksikan tubuh Tuti Suhartini tergeletak lemas.
Danu juga sempat melihat kondisi Amel yang memprihatinkan tak sadarkan diri.
Kepada Taufan, menurut Danu, Amalia Mustika Ratu dianiaya dengan cara dibenturkan kepalanya ke dinding.
"Danu masuk ke dalam (kamar), melihat Amel lagi koma sakaratul maut gitu, dia hanya lihat Abi jedukin kepalanya (Amel) ke tembok. Danu lihat bu Tuti tergeletak," ungkap Taufan.
Di sisi lain, analisa dr Hastry sempat menggambarkan kematian kedua korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu kembali dikulik.
Hal ini diungkap oleh Youtuber Anjas Asmara.
Ia menyebut kesaksian Danu tersebut tampak memliki kecocokan dengan hasil analisa dokter forensik, dr Hastry.
Diketahui sosok dokter forensik bernama dr Sumy Hastry Purwanti sempat terlibat dalam mengautopsi jenazah kedua korban kasus Subang.
Bahkan dr Hastry melakukan autopsi jenazah Tuti dan Amalia pada 2 Oktober 2021, atau 40 hari setelah pembunuhan terjadi.
Hal itu lantaran dr Hastry baru terlibat dalam autopsi kedua kali guna menyempurnakan pemeriksaan forensik di autopsi pertama yang dinilai belum sempurna.
Baca juga: Peran Danu Dijadikan Tersangka di Kasus Subang Bareng Yosef dan Mimin, Bukan Jadi Eksekutor?
Dari pemeriksaan tersebut, dr Hastry mengungkap hasil forensik perkiraan waktu kematian kedua korban kasus Subang.
Kala itu, dr Hastry mengungkap pekiraan kematian Tuti Suhartini lebih dulu daripada Amalia Mustika Ratu.
"Pertama saya jelaskan waktu kematian ibu Tuti dulu (yang meninggal) dan baru Amel, dari kaku mayatnya, dari pembusukannya.”
“Walaupun saya waktu itu melihat lebam mayatnya dari foto, dari kaku mayat terbentuk," pungkas dr Hastry dikutip pada Minggu (22/10/2023).
Kemudian dr Hastry menyambungkan dengan cerita Danu yang melihat kondisi Amalia sakaratul maut.
Jika kesaksian Danu demikian, dr Hastry memperkirakan kondisi Tuti dan Amalia masih dalam kondisi hidup.
“Kalau menurut Danu seperti itu (melihat Amel sakaratul maut di samping jenazah Tuti) bisa jadi berdua itu masih dalam (kondisi) hidup," tambahnya.
Kemudian dr Hastry menjelaskan kondisi jenazah Tuti Suhartini saat ditemukan penyidik tim inafis kepolisian.
Dokter forensik itu menyinggung pernah melihat kondisi TKP melalui foto.
Lalu ia mengurai analisa kecocokan kesaksian Danu yang mengaku sempat disuruh menyiram air ke ruangan tengah di rumah TKP.
dr Hastry mengungkap keadaan sofa ruang tengah pun terdapat air yang diduga bekas disiram.
"Soalnya kita temukan keadaan korban ibu Tuti ada di sofa ruang tengah, jenazahnya ditemukan di situ. Di situ banyak darah di bawah, seperti sisa-sisa. Itu mungkin waktu itu berusaha disiram air (oleh pelaku), di situ berantakan banyak genangan air kayak disiram," ujar dr Hastry.
Lalu, dr Hastry mengungkap kondisi luka kedua korban Tuti dan Amalia.
dr Hastry memperkirakan Tuti Suhartini meninggal dunia dalam kondisi tak sadar karena penganiayaan.
Menurutnya Tuti kemungkinan mengalami penganiayaan tanpa perlawanan.
Hal itu menurut dr Hasrty dilihat dari jenis luka di wajah dan kepala Tuti.
"Kalau ditanya sama enggak luka yang didapat dan senjata yang ditemukan ya sama, memang tajam dan tumpul, golok kan ada tajam tumpul," ujar dr Hastry.
dr Hastry juga mengurai kesaksian Danu yang menyebut Tuti juga sempat dihantamkan ke meja.
"Mungkin juga, saya enggak melihat yang pertama, saya lihat dari foto, secara keyakinan saja.”
“Saya enggak fokus di situ, saya lihat jam kematian yang pasti. Kalau kesaksian seperti itu, saya lihat trauma tumpul di dagu (Tuti) kayak terbentur benda keras," ujar dr Hastry.
Baca juga: Ingat Dokter Hastry? Ahli Forensik Bongkar Fakta Baru Kasus Subang, Ungkap Ada DNA yang Mencurigakan
Kemudian dr Hastry mengungkap kondisi jenazah Amalia.
Berbeda dengan Tutui, dr Hastry menduga Amalia meninggal dunia karena penganiayaan berat.
Hal itu karena dr Hastry melihat bekas luka pada tubuh dan wajah Amalia yang memar terutama di bagian mata.
"(Di wajah Amel) ada memar di mata, kayak dipukul. Mungkin (Amel) terbangun, teriak, makanya Danu dengar teriakan Amel. Lalu karena melihat siapa yang mukul jadi gitu (Amel dibunuh)," ujar dr Hastry.
Alat Bukti Ditemukan dari Yosef
Selain mengurai kesaksian Danu, dr Hastry juga menyinggung kebohongan Yosef yang kini alat buktinya tak terbantahkan.
Dokter forensik itu mengungkap alat bukti yang ditemukan polisi membuat Yosef Hidayah tak bisa mengelak atas kebohongan soal pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Sebagaimana diketahui setelah Danu menyerahkan diri, nama Yosef terseret dalam pengakuan Danu dan kini juga turut dijadikan tersangka.
Menurut kesaksian Danu, Yosef lah yang memintanya datang ke rumah Tuti dan Amel pada 17 Agustus 2021 malam.
Kepada kepolisian Danu juga mengaku melihat jasad Tuti dan Amalia.
Bahkan dia mengaku sempat membantu mengangkat jenazah korban ke dalam bagasi mobil Alphard.
Direktur Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Pol Surawan mengatakan polisi menetapkan Yosef sebagai tersangka kasus Subang karena menemukan bercak darah di bajunya.
"Sehingga kuat dugaan kami YH ini sebagai pelaku sehingga kami lakukan penahanan," kata Surawan.
Berdasar keterangan Danu, baju tersebut dipakai Yosef ketika memintanya mendatang rumah Tuti dan Amel.
"Menurut keterangan MR baju ini dipakai malam itu YH mengajak MR ke TKP. Dari bajunya ini lah kami memiliki alat bukti kuat menetapkan tersangka kepada YH," katanya.
Hasil tes DNA darah di baju Yosef pun identik dengan korban kasus Subang, Tuti dan Amalia.
"DNA identik dengan darah korban," katanya.
Dokter Hastry mengatakan bukti inilah yang membuat Yosef tak bisa membantah.
"Itu yang gak terbantahkan, sehingga bapak itu mesti, gak bisa mangkir lah, gak bisa nolak," kata dr Hastry dikutip Tribunnewsbogor.com dari Youtube Anjas Asmara.
Menurut Hastry bercak darah Tuti dan Amel menandakan bahwa Yosef memang berada di lokasi kejadian.
Oleh karenanya ia menyimpulkan bahwa keterangan Yosef selama 2 tahun ini pada penyidik adalah bohong.
"Berarti kan dia ada di situ. Berarti keterangan yang selama ini diberi ke penyidik bohong," kata Dokter Hastry.
Kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat mengatakan hingga saat ini kliennya masih berkukuh pada pernyataannya.
Yosef, kata Rohman, tetap kekeuh bahwa dirinya tidak terlibat dalam pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Perlu diingatkan kembali, Yosef berdalih pada 17 Agustus 2021 malam ia pergi dari rumah Tuti ke rumah istri mudanya.
Yosef mengaku menginap di rumah Mimin sampai 18 Agustus 2021.
Pagi harinya setelah bangun kesiangan lalu ke rukang surabi untuk sarapan, Yosef datang ke rumah Tuti di Ciseuti, Jalancagak, Kabupaten Subang.
Ia mengaku pulang mengambil stik golf. Saat tiba, Yosef mengaku melihat kondisi rumah sudah berantakan dan banyak darah.
Yosef lantas meminta tolong warga dan pergi ke kantor Polsek Jalancagak.
Sesampainya di rumah, kata Yosef, sudah ada sejumlah warga.
Kata Yosef saat itu,warga melihat jasad Tuti dan Amalia Mustika Ratu dalam bagasi mobil Alphard hitam yang terparkir di garasi.
Sebagian artikel ini diolah dari TribunnewsBogor.com
kesaksian Danu
perampasan nyawa ibu dan anak di Subang
kronologi
dokter forensik
dr Hastry
Danu
Yosef
Tuti Suhartini
Amalia Mustika Ratu
kasus Subang
| Polda Jabar Bersyukur Gugatan Praperadilan Terduga Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Ditolak |
|
|---|
| TERUNGKAP Peran Abi Aulia pada Kasus Subang, Termasuk Benturkan Kepala Amalia Mustika Ratu |
|
|---|
| UPDATE Kasus Subang, Polisi Ungkap Peran Abi Aulia, Tersangka Ketiga yang Sudah Ditahan |
|
|---|
| Pengacara Abi Tersangka Kasus Subang Tuding Polda Jabar Tangkap Kliennya Tak Sesuai Prosedur |
|
|---|
| PERJALANAN Kasus Subang, dari Penemuan Jenazah Tuti dan Amel sampai Abi Aulia Ditahan Hari Ini |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.