Wisatawan Telantar di Pangandaran
Ratusan Wisatawan Cianjur Telantar di Pangandaran, Pihak Travel Gagal Booking Hotel
Akibat kelalaian tersebut, sekitar 150 wisatawan akhirnya ditolak menginap oleh sejumlah penginapan.
Penulis: Padna | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN – Suasana liburan di kawasan Pantai Pangandaran, Jawa Barat, pada Minggu (26/10/2025) pagi mendadak diwarnai insiden tak menyenangkan. Ratusan wisatawan asal Cianjur dikabarkan sempat tak punya tempat menginap karena ulah pihak travel yang diduga gagal memenuhi janji pemesanan hotel.
Kejadian itu bermula ketika rombongan besar wisatawan tiba di kawasan pantai tanpa kepastian akomodasi. Dari informasi yang dihimpun, agen perjalanan yang memberangkatkan rombongan disebut tidak melakukan pemesanan kamar seperti yang telah dijanjikan kepada peserta tur.
Akibat kelalaian tersebut, sekitar 150 wisatawan akhirnya ditolak menginap oleh sejumlah penginapan.
Pihak hotel mengaku tidak menerima transaksi pemesanan kamar dari biro perjalanan yang bersangkutan, sehingga tak dapat menyediakan akomodasi bagi rombongan tersebut.
Di media sosial, beredar sebuah video yang memperlihatkan suasana haru sekaligus bingung.
Baca juga: “Kami Mohon Maaf”: Travel Akui Kesalahan Usai Ratusan Wisatawan Cianjur Telantar di Pangandaran
Dalam rekaman itu tampak ratusan wisatawan, sebagian besar ibu-ibu bersama anak dan anggota keluarga lainnya, duduk menunggu di depan salah satu hotel di kawasan Pantai Pangandaran.
Mereka terlihat membawa koper, tas, serta perlengkapan liburan, berharap kepastian dari pihak travel yang memberangkatkan mereka.
“Telantar bro, tiga bus ini. Travel daun goreng patut (jelek),” ujar Intan Nurul Hayati, salah satu wisatawan, dalam unggahan akun TikTok yang dikutip Tribun Jabar pada Senin (27/10/2025) pagi.
Pihak pengelola salah satu penginapan, Dandi Ade, mengonfirmasi bahwa biro perjalanan memang belum sepenuhnya menyelesaikan kewajiban pembayaran. Ia menyebutkan, pihak travel baru membayar uang muka (DP) namun belum melunasi sisa biaya kamar.
“Dari pihak travel sebenarnya baru DP saja. Sisanya belum ada keterangan. Yang belum terbayar sekitar Rp 24 juta dari seluruh penginapan,” katanya.
Dandi juga mengungkapkan bahwa total wisatawan yang diurus oleh pihak travel itu mencapai sekitar 2.400 orang yang menumpangi 46 unit bus. Mereka tersebar di sejumlah penginapan yang berada di area wisata Pantai Pangandaran.
Saat ini, pihak travel dikabarkan sudah menghubungi para pengelola penginapan dan berjanji akan melunasi kekurangan pembayaran paling lambat pada 10 November 2025.
“Ya, mungkin ada kesalahan teknis dari pihak travel yang menyebabkan keterlambatan pembayaran. Tapi sudah ada komunikasi, katanya akan dibayar paling lambat tanggal 10 November,” ucap Dandi.
Terkini, perwakilan dari Travel Daun, Solihin, menyampaikan penyesalan mendalam atas kejadian yang menimbulkan ketidaknyamanan bagi para peserta perjalanan.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.