Zlatan Ibrahimovic Kais Rezeki Manfaatkan Waduk Jatigede Sumedang yang Surut, Kumpulkan Bata Merah

Seorang remaja berkaus putih dan bercelana khaki berjongkokan di area permukiman yang terlihat lagi karena air Waduk Jatigede, Sumedang, surut.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Zlatan Ibrahimovic (14) saat mengumpulkan bata merah dari bekas bangunan di area permukiman yang terlihat lagi akibat air Waduk Jatigede yang surut, Minggu (1/10/2023) sore.  

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Seorang remaja berkaus putih dan bercelana khaki berjongkokan di area permukiman yang terlihat lagi karena air Waduk Jatigede, Sumedang, surut, Minggu (1/10/2023) sore. 

Di Kampung Cinawing, Desa Paku Alam, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang itu, dia tak berhenti mengayunkan palu di tangan kanannya ke arah tembok-tembok yang bisa diambil bata merahnya. 

Jika tembok hancur dan bata merah terkelupas, tangan kirinya dengan cekatan memungut bata merah itu dan menempatkannya pada sebuah tumpukan yang rapi. 

Remaja itu bernama Zlatan Ibrahimovic (14). Namanya memang diambil dari nama seorang pemain sepak bola tersohor asal Swedia yang memutuskan mengakhiri kariernya di AC Milan. 

"Jelatan," kata remaja kelas 3 SMPN 1 Darmaraja itu menyebut namanya dengan aksen Sunda yang likat, yakni tidak mengucapkan huruf Z. 

Dia dan ayahnya, Maulana Hasan Basri (40), mengumpulkan bata-bata merah dari bekas bangunan yang timbul kembali di Jatigede untuk dijual.

Baca juga: Waduk Jatigede Surut, Neng Aan Nostalgia di Puing Rumah yang Muncul Kembali: Masa Kecil Saya di Sini

Satu bata merah dijual kepada orang per orang dengan harga Rp 300. 

"Hari ini saya sudah kumpulkan 300 buah. Bata merah akan dikumpulkan di pinggir jalan (jalan yang sama-sama terlihat akibat air Waduk Jatigede surut), nanti diangkut mobil pikap," katanya. 

Dia datang dari Kampung Andir, Desa Cikeusik, Kecamatan Darmaraja.

Itu berarti jaraknya sekitar 15 menit perjalanan dengan sepeda motor dari lokasi. 

Sepulang sekolah, biasanya ayahnya yang juga baru selesai berjualan kudapan burger keliling, akan mengajaknya ke Cinawing untuk mengumpulkan bata merah. 

"Lumayan buat menambah uang jajan. Saya enggak tahu kebagian berapa jika dapat bata sebanyak yang saya mampu. Pokoknya (hasilnya) sedikasihnya saja oleh bapak," katanya. 

Zlatan mengatakan, aktivitas mencari bata merah dari puing-puing bangunan sudah dia lakukan beberapa tahun lalu. 

Aktivitas dilakukan ketika air waduk Jatigede surut, yang bisa terjadi dalam rentang waktu tiga hingga empat bulan sepanjang musim kemarau. 

Baca juga: 3 Bulan Surut, Ini yang Muncul Kembali di Waduk Jatigede Sumedang, Puing hingga Bukit

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved