3 Bulan Surut, Ini yang Muncul Kembali di Waduk Jatigede Sumedang, Puing hingga Bukit
Warga di Cinawing punya lahan baru sementara akibat surutnya air. Lahan itu selebar kira-kira dua kali lipat lapangan lapangan bola
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Sudah tiga bulan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, airnya surut.
Surutnya air itu membuat waduk tampak berukuran lebih sedikit daripada ketika airnya normal.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang menyebutkan jika dalam keadaan normal, elevasi air di Jatigede ada pada 262 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Namun, saat ini, elevasi turun hingga ke angka 253 mdpl atau terjadi penurunan sekitar 9 mdpl.
Baca juga: Jalan yang Tenggelam di Waduk Jatigede Sumedang Muncul Kembali, Warga Asyik Berfoto
TribunJabar.id memantau surutnya air di Jatigede dari pesisir waduk tersebut, di Kampung Cinawing, Desa Paku Alam, Kecamatan Darmaraja, Sumedang.
Menurut pantauan TribunJabar.id pada Minggu (1/10/2023), surutnya air memunculkan berbagai pemandangan yang tak biasa.
Warga di Cinawing punya lahan baru sementara akibat surutnya air. Lahan itu selebar kira-kira dua kali lipat lapangan lapangan bola, dengan panjang tak terukur sepanjang pesisir.
Warga bahkan bisa berkendara di atas tanah yang mengering itu.
Bukan hanya itu, pemandangan tak biasa adalah terlihatnya kenbali puing-puing bangunan rumah yang dahulu ditenggelamkan.
Di bukit di tengah danau, tampak jelas bagaimana surutnya air menampilkan batas vegetasi tumbuhan di kaki bukit itu.
Tumbuhan yang terendam air mati dan batas rendaman itu kini terlihat sebagai tanah yang gundul melingkari kaki bukit.
Namun demikian, meski surut telah tiga bulan, para pemancing tetap banyak terlihat di area pesisir di Cinawing.
Mereka membawa alat pancing dan ban dalam mobil yang difungsikan sebagai pelampung, jika sewaktu-waktu mereka harus berperahu jaring-jaring apung di tengah waduk.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno mengatakan penurunan terjadi sebagai dampak kemarau yang membuat suplai air dari sungai ke waduk itu sedikit.
Dahan Pohon di Kota Tasikmalaya Dipangkas untuk Pencegahan Dini Bencana |
![]() |
---|
Kisah Lody Korua dan Sejarah Paralayang: Pemilik Pertama Parasut Paralayang di Indonesia |
![]() |
---|
Balita di Sumedang Selamat dari Maut, Temukan Ular Kobra Sepanjang 4 Meter di Atas Kasur |
![]() |
---|
Belasan Rumah di Sukabumi Rusak akibat Gempa Bumi, Alami Retak-retak |
![]() |
---|
Gara-gara Cuaca, 120 Pilot Paralayang Batal Terbang di Bukit Batu Dua Sumedang Hari Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.