8 Macam Tradisi Rebo Wekasan di Bulan Safar yang Ada di Daerah Indonesia, Termasuk di Jawa Barat

Berikut inilah macam-macam tradisi Rebo Wekasan yang ada di beberapa daerah Indonesia, termasuk tradisi yang ada di Jawa Barat

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Tribun Jabar/Ahmad Imam B
Keluarga besar Keraton Kanoman saat berdoa bersama sebelum menikmati apem dalam tradisi Rebo Wekasan di Bangsal Paseban Keraton Kanoman, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Rabu (14/10/2020). Ilustrasi - 8 Macam Tradisi Rebo Wekasan di Bulan Safar yang Ada di Daerah Indonesia, Termasuk di Jawa Barat 

TRIBUNJABAR.ID - Berikut inilah macam-macam tradisi Rebo Wekasan yang ada di beberapa daerah Indonesia.

Tepat pada hari ini sebagian masyarakat khususnya muslim menyambut Rebo Wekasan.


Rebo Wekasan merupakan tradisi yang digelar setiap hari Rabu terakhir di Bulan Safar dalam kalender Islam.

Tradisi ini dilakukan sebagian muslim di beberapa daerah di Indonesia.

Rebo Wekasan dilaksanakan bertujuan untuk tolak bala yang diyakini bahwa di Bulan Safar munculnya segala macam penyakit.

Pelaksaan tradisi Rebo Wekasan ini berbeda-beda di setiap daerah, seperti Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan hingga Maluku.

Baca juga: Arti Rebo Wekasan Tradisi di Bulan Safar yang Dilaksanakan Sebagian Umat Islam, Berikut Asal-usulnya

Berikut Tribunjabar.id rangkum macam-macam tradisi Rebo Wekasan yang ada di beberapa daerah di Indonesia, dilansir dari Kompas.com.

1. Aceh - Rabu Abeh

Di Aceh, Rabu Wekasan disebut juga sebagai Rabu Abeh.

Tradisi Rabu Abeh juga dilakukan setiap hari Rabu terakhir di Bulan Safar.

Rabu Abeh ini juga dilakukan secara turun temurun yang diyakini sebagai tradisi tolak bala.

Mulanya tradisi Rabu Wekasan di Aceh ini dilakukan dengan memotong kerbau.

Lalu, masyarakat membuat bagian kepala sapi tersebut ke laut sebagai simbol membuat bala (bencana).

Namun, tradisi tersebut telah bergeser dan diganti dengan menggelar acara keagamaan, seperti salawat, zikir hingga doa bersama.

2. Jawa Barat - Rebo Wekasan

Rebo Wekasan juga ternyata juga dilakukan sebagian masyarakat Jawa Barat.

Dua di antaranya dilakukan di daerah Majalengka dan Cirebon.

Setiap Rabu terakhir di Bulan Safar digelar kegiatan salat tolak bala bersama di musala atau masjid.

Setelah salat tolak bala, warga melantunkan salawat bersama dan doa bersama.

Untuk pelaksanaanya tersebut, warga gotong royong membuat kue apem untuk dibagikan dan dinikmati kembali warga.

Kegiatan dan tradisi menyambut Rebo Wekasan itu juga sudah dilaksanakan secara turun temurun.

Bahkan tradisi Rebo Wekasan di Jawa Barat mulai dikembangkan seperti digelarnya Festival kue apem dan lain sebagainya.

Masyarakat di Desa Kedokanbunder Wetan Blok Gopala, Kecamatan Kedokanbunder saat membuat kue apem yang merupakan tradisi rutin tahunan setiap Bulan Safar, Rabu (14/10/2020).
Masyarakat di Desa Kedokanbunder Wetan Blok Gopala, Kecamatan Kedokanbunder saat membuat kue apem yang merupakan tradisi rutin tahunan setiap Bulan Safar, Rabu (14/10/2020). (tribun cirebon/handhika rahman)

3. Banten - Dudus

Dilansir dari Tribun Banten, tradisi Rebo Wekasan di Banten disebut Dudus.

Tradisi Dudus ini dilakukan pada Rabu terakhir di Bulan Safar.

Warga yang menyambut tradisi tersebut mandi kembang tujuh rupa.

Selain mandi kembang, warga juga memiliki tradisi sedekah bumi pada malam harinya.

Sebelum Dudus, masyarakat melakukan salat dan berkumpul bersama untuk doa bersama.

Konon tradisi Dudus di Banten tersebut sudah ada sejak Kesultanan Banten.

Tradisi tersebut dilakukan bertujuan memohon panjang umur, sehat, meminta rezeki, terhindar dari bahaya hingga didekatkan dengan jodoh dan lain sebagainya.

Baca juga: Doa-doa di Malam Rebo Wekasan, Termasuk Doa Tolak Bala Lengkap dengan Artinya, Dibaca Petang Ini

4. Bantul - Rabu Pungkasan

Bagi masyarakat Bantul, Rebo Wekasan juga dikenal sebagai Rebo Pungkasan.

Konon pada Rabu terakhir di Bulan Safar merupakan hari pertemuan antara Sri Sultan HB I dengan Mbah Kyai Faqih Usman.

Mereka juga meyakini Rebo Wekasan dapat menyembuhkan segala penyakit dan bisa memberikan berkah.

Dalam pelaksanaannya, warga melakukan upacara dulu dilaksanakan di tempuran Kali Opak dan Kali Gajahwong.

Namun, kini dipindahkan ke Lapangan Wonokromo yang ada di depan balai desa.

Puncak Rebo Wekasan di Bantul dilakukan pada Selasa malam atau malam Rabu dengan mengarak lemper raksasa yang kemudian dibagikan kepada warga sekitar atau pengunjung.

5. Gresik - Rebo Wekasan

Tradisi Rebo Wekasan juga dilakukan di Gersik dengan cara berbeda.

Tradisi tersebut dipertahankan oleh masyarakat di Desa Suci, Kecamatan Manyar.

Bentuk perayaan Rebo Wekasan dilaksanakan dengan sedekah bumi berupa kegiatan doa bersama atau acara selamatan.

6. Banyuwangi - Petik Laut

Masyarkat Banyuwangi menggelar Rebo Wekasan dengan tradisi Petik Laut.

Tradisi ini dilakukan dengan cara menggelar bersama diikuti ritual melarung sesaji yang diletakkan dalam kapal kecil ke tengah laut.

Tradisi doa dan petik laut itu dipercaya masyarakat setempat sebagai cara menolak bala.

Baca juga: Hari Ini Malam Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir, Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad soal Hukumnya

7. Kalimantan Selatan - Arba Mustamir

Dilansir dari Banjarmasin Post, masyarakat Kalimantan Selatan mengenal Rebo Wekasan sebagai Arba Mustamir.

Arba Mustamir berasal dari bahasa Arab artinya Rabu berkelanjutan kemudian dimaknai sebagai Rabu terakhir di Bulan Safar.

Masyarakatnya melaksanakan kegiatan salat sunah, membaca Al Quran hingga doa bersama.

8. Maluku Tengah - Mandi Safar

Masyarakat Maluku Tengah melaksanakan Rebo Wekasan dengan tradisi Mandi Safar.

Mereka meyakini ritual Mandi Safar dapat mendatangkan keselamatan agar terhindar dari marabahaya, penyakit dan musibah.

Tradisi ini juga konon dilakukan turun temurun dengan beberapa rangkaian kegiatan.

Seperti doa bersama, membuat panganan berupa lamet hingga ditutup dengan pelaksanaan Mandi Safar tersebut di pantai.

Nah, itulah macam-macam tradisi Rebo Wekasan yang ada di beberapa daerah Indonesia.

Artikel ini diolah dari Kompas.com

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved