Kebakaran di TPA Sarimukti

Status Darurat di TPA Sarimukti Berlanjut, Tapi Tak Lagi di Bawah Kendali Pemkab Bandung Barat

Pemerintah Provinsi Jawa Barat melanjutkan penanganan darurat kebencanaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarmukti di Kabupaten Bandung Barat.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
TRIBUNJABAR.ID/HILMAN KAMALUDIN
Petugas membuat jalan baru di TPA Sarimukti dengan cara membelah gunungan sampah di Cipatat KBB, Rabu (6/9/2023). Pemerintah Provinsi Jawa Barat melanjutkan penanganan darurat kebencanaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarmukti di Kabupaten Bandung Barat, setelah Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan mencabut status tersebut, Senin (11/9/2023). 

Penanganan kebakaran TPA Sarimukti, kata dia, harus dimonitor Pemprov Jabar karena pengelolaannya berada di bawah kewenangan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, sedangkan Pemda KBB sudah kewalahan menangani kebakaran ini.

"Memang kami cukup kewalahan menangani kebakaran TPA Sarimukti karena kondisi api yang sudah berhasil dipadamkan tiba-tiba menyala lagi, terus padam dan nyala lagi seterusnya," ucapnya.

Baca juga: Dua TPA di Jabar Kembali Terbakar, Zona 1 TPA Sarimukti Ikut-ikutan Terbakar Bahkan Makin Membesar

Ia mengatakan, kebakaran TPA Sarimukti masih sulit dipadamkan karena ada gas metan yang di dalam tumpukan sampah dan ditambah embusan angin kencang sehingga api terus merembet dan sulit padam.

"Kondisi itu karena ada gas metan, terus api menyulut dan ditambah cuaca ekstrem sehingga sampah di TPA Sarimukti hingga saat ini masih ada titik api," kata Hengky.

Hingga saat ini, kata dia, proses pemadaman api di TPA Sarimukti masih terus dilakukan dan dibantu unit dari beberapa kabupaten, tetapi jumlahnya masih kurang dan perlu mendapat bantuan dalam penanganannya.

"Mudah mudahan ada langkah yang lebih masif ketika kebakaran ini ditangan Pemprov Jabar," ujarnya.

Kondisi zona darurat TPA Sarimukti saat hari pertama dibuka pada 1 September 2023. Pada Selasa (5/9/2023), zona darurat itu sudah penuh dengan sampah. (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)
Kobaran Api Membesar

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan KBB, Siti Aminah Anshoriah, mengatakan, masih adanya gas metan membuat sampah mudah terbakar lagi.

Bukan hanya di zona empat, tapi juga zona 2, bahkan zona 1 TPA Sarimukti yang selama ini dianggap paling aman. 

"Di zona 1, api justru membesar. Jadi petugas kami harus kembali berjibaku padamkan api lagi dengan dibantu petugas damkar dari Cianjur," kata Siti, saat dihubungi, Minggu (10/9).

Baca juga: TPA Sarimukti Belum Juga Padam dari Kebakaran, di Beberapa Titik Malah Makin Membesar

Puncaknya, ujar Siti, terjadi pada 8 dan 9 September. Asap di sekitar TPA Sarimukti kembali sangat pekat.

"Tapi kondisi sekarang kembali normal. Cuma titik api dan kepulan asap masih ada seperti biasanya," ujarnya.

Hingga kemarin, proses pemadaman masih dilakukan dengan menerjunkan tiga unit mobil damkar. Air disuntikkan ke dalam tumpukan sampah.

"Sekarang masih ada kepulan asap. Kalau ada asap titik api masih ada di tumpukan sampah. Itu, kalau malam hari, apinya masih terlihat jelas. Makanya petugas terus siaga melakukan pemadaman, semoga api bisa cepat padam," kata Siti.

TPA Sarimukti terbakar sejak tiga pekan lalu. Kebakaran membuat pembuangan sampah ke TPAS itu terpaksa harus dihentikan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved