Penemuan Tes Darah Dapat Membantu Diagnosis Dini Penyakit Alzheimer, Akan Tersedia Secara Komersial

Tes Alzheimer akan didistribusikan secara komersial untuk bisa mendeteksi penyakit melalui test darah. 

Penulis: Magang Tribunjabar | Editor: Giri
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Ilustrasi - Tes alzheimer akan didistribusikan secara komersial untuk bisa mendeteksi penyakit melalui tes darah.  

Setelah membeli tes secara online, individu perlu menjadwalkan janji temu di pusat layanan pasien Quest Diagnostics untuk pengambilan darah. 

Menurut situs web perusahaan, tes itu sendiri dihargai kurang lebih Rp 6 juta, yang ditambahkan dengan biaya layanan dokter. 

Individu dapat mendiskusikan hasil tes mereka dengan dokter berlisensi untuk mendapatkan wawasan tentang implikasinya dan merencanakan perawatan berkelanjutan.

Hal ini dapat melibatkan tindak lanjut dengan dokter biasa atau dokter spesialis. Tersedia pilihan untuk berbagi hasil dengan dokter pribadi mereka.

Pakar alzheimer lain Dr. Raymond J. Tesi, CEO dan CMO INmune Bio menyebutkan bahwa ada kemungkinan pro dan kontra dari tes darah yang berfokus pada pendeteksian beta-amiloid.

Dia mencatat bahwa "hampir setengah dari orang dengan kognisi normal meninggal dengan amiloid di otak mereka" dan "semua pasien dengan (penyakit alzheimer) memiliki amiloid di otak mereka."

"Pemutusan ini berarti bahwa banyak orang dengan tes darah positif tidak akan memiliki [penyakit Alzheimer]," 

"Artinya, sensitivitas tes adalah kemampuan tes untuk membuktikan bahwa Anda memiliki amiloid. Itu tidak (membuktikan) Anda menderita (penyakit Alzheimer)," katanya. (*) 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved