Kebakaran di TPA Sarimukti

Warga yang Terjangkit ISPA Akibat Asap Kebakaran TPA Sarimukti Terus Bertambah, Ada Juga Perih Mata

Selain ISPA, petugas kesehatan juga mendapati warga yang menderita penyakit keluhan perih mata atau conjungtivitis sebanyak 4 orang dan asma 3 orang.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/ Hilman Kamaludin
Warga saat melakukan pemeriksaan kesehatan di Posko Kesehatan Kebakaran TPA Sarimukti, Kamis (24/8/2023). Warga yang menderita penyakit saluran pernapasan akut (ISPA) akibat terdampak asap dari kebakaran TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terus bertambah. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Warga yang menderita penyakit saluran pernapasan akut (ISPA) akibat terdampak asap dari kebakaran TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terus bertambah.

Kondisi itu terjadi karena hingga saat ini kebakaran di TPA Sarimukti tak kunjung padam sehingga kepulan asap terus membubung tinggi hingga berdampak ke sejumlah permukiman dan masuk ke rumah warga.

Koordinator Posko Kesehatan Kebakaran TPA Sarimukti, Nuraeni, mengatakan, hingga Kamis, 24 Agustus 2023, pihaknya telah memeriksa 75 warga dengan perincian 27 laki-laki dan 48 perempuan.

"Dari hasil pemeriksaan di posko kesehatan terhadap 75 orang, 67 di antaranya mengidap ISPA dan 2 orang harus dirujuk ke RSUD Cikalongwetan," ujarnya saat ditemui di Posko Kesehatan Kebakaran TPA Sarimukti, Jumat (25/8/2023).

Dari total warga yang mengidap ISPA tersebut, kata dia, mayoritas orang dewasa, tetapi ada juga anak-anak dan balita, tetapi kebanyakan ISPA yang dialami warga itu masih ringan.

"Keluhan yang dialami warga ini ISPA, batuk sesak napas, dan demam. Tapi kalau masih dirawat di sini berarti masih normal. Kalau dirujuk, harus mendapat perawatan lebih lanjut," kata Nuraeni.

Selain ISPA, petugas kesehatan juga mendapati warga yang menderita penyakit keluhan perih mata atau conjungtivitis sebanyak 4 orang, asma 3 orang, dermatitis kontak alergika (DKA) 4 orang, gangguan pendengaran atau BPP 4 orang, dan keluhan lainnya.

"Ada banyak keluhan lainnya, tapi sejauh ini mayoritas keluhannya masih ISPA yang paling banyak," ucapnya.

Untuk menangani warga yang terdampak kepulan asap kebakaran itu pihaknya menyediakan berbagai macam fasilitas seperti oksigen, infus, dan satu unit mobil ambulans di Posko Kesehatan Kebakaran TPA Sarimukti tersebut.

"Sekarang pelayanan di posko sudah kami lakukan selama 24 jam karena banyak pasien yang berdatangan ke sini," kata Nuraeni. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved