Kebakaran di TPA Sarimukti
Derita Warga KBB Rumahnya Dikepung Asap Kebakaran TPA Sarimukti,Sesak Nafas hingga Sakit Tenggorokan
Sudah enam hari mereka merasakan dampak tersebut, sehingga saat beraktivitas di lingkungan rumah harus menggunakan masker
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Sejumlah warga Desa Sarimukti menderita akibat terdampak kepulan asap dari kebakaran TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang hingga saat ini tak kunjung padam.
Derita itu dialami warga Kampung Cipicung, RT 13/15, dan Kampung Sirnagalih, RT 2/2, Desa Sarimukti karena setiap hari mereka merasakan pengapnya rumah akibat asap yang masuk melalui sela-sela pohon di perkebunan dekat TPA Sarimukti.
Sudah enam hari mereka merasakan dampak tersebut, sehingga saat beraktivitas di lingkungan rumah harus menggunakan masker untuk mencegah penyakit saluran pernapasan akut atau ISPA seperti yang sudah dialami warga lainnya.
"Dampak dari asap ini saya merasa sesak nafas, batuk, dan pilek, tapi kebanyakan batuk sih. Setiap hari saya merasa cemas karena sekarang sedang hamil 7 bulan," ujar warga Kampung Cipicung, Atikah (34) saat ditemui, Kamis (24/8/2023).
Kendati demikian, ia belum mendapatkan tindakan medis atau pemeriksaan dari pihak terkait, tetap dua hari lalu ia mendapat pembagian masker gratis dari instansi terkait dan diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.
"Asap dari kebakaran TPA ini sudah dirasakan sejak hari Minggu sampai sekarang belum hilang, masih tetap sama seperti ini masuk rumah kalau anginnya ke arah sini," ucapnya.
Warga Kampung Sirnagalih, Engkan (48) mengatakan, akibat terdampak kepulan asap tersebut, ia berinisiatif melakukan pemeriksaan ke Posko Kesehatan Kebakaran TPA Sarimukti yang ada di Kantor Desa Sarimukti.
Baca juga: Terdampak Kepulan Asap Kebakaran TPA Sarimukti, Puluhan Warga Bandung Barat Menderita Penyakit ISPA
"Saya datang kesini karena sudah mulai merasakan sakit tenggorokan, badan gatal, dan pilek. Tadi sudah diperiksa dan dikasih obat sama dokter di posko," kata Engkan.
Ia mengatakan, mulai merasakan gangguan kesehatan tersebut sejak asap kebakaran TPA pemukiman warga hingga masuk ke dalam rumah ketika ada hembusan angin kencang.
"Rumah saya lumayan dekat dengan lokasi kebakaran TPA Sarimukti. Saya tinggal bertiga sama suami dan anak, semuanya merasakan dampaknya terus beli obat di warung dan hari ini baru berobat," ucapnya.
Baca juga: TPA Sarimukti Masih Terbakar, Truk Sampah di Kabupaten Bandung hanya Bisa Parkir meski Muatan Penuh
Pemkot Bandung Ingin Perpanjang Masa Darurat Sampah Hingga 25 Oktober, Seharusnya Selesai 22 Oktober |
![]() |
---|
Jatah Buang Sampah di TPA Sarimukti Ditambah, Kota Bandung Jadi 1.194 Rit |
![]() |
---|
Selama Sebulan Lebih TPA Sarimukti Terbakar, 669 Warga Bandung Barat Terkena Penyakit ISPA |
![]() |
---|
Kebakaran di TPA Sarimukti Belum Padam, Pj Bupati Bandung Barat Punya Jurus Tangani Masalah Sampah |
![]() |
---|
Cara Baru Cimahi Atasi Sampah yang Menumpuk, Gunakan Jadwal Sampah yang Berbeda Tiap Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.