PPDB 2023

PPDB di Pangandaran, Ada Orang Tua yang Memaksakan Anaknya Masuk SMKN 1 Padaherang

Kepala SMK Negeri 1 Padaherang, Drs. H. Ngadino Riadi, M.Pd menyebut, ada orang tua yang tetap memaksakan diri agar anaknya dapat masuk ke sekolahnya.

Penulis: Padna | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
Kepala SMK Negeri 1 Padaherang Kabupaten Pangandaran, Drs. H. Ngadino Riadi, M.Pd. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Kepala SMK Negeri 1 Padaherang, Drs. H. Ngadino Riadi, M.Pd menyebut, ada orang tua yang tetap memaksakan diri agar anaknya dapat masuk ke sekolahnya.

"Ya, tetap ada karena itu kan kita manusia. Cuma, kita jawab ke orang tua dengan bahasa santun," ujar Ngadino kepada Tribunjabar.id di ruangan kantornya di SMK Negeri 1 Padaherang, Rabu (12/7/2023) siang.

Bahasanya seperti, "Bapak ibu kita melaksanakan sesuai dengan aturan. Dan ternyata jalur-jalur yang sudah didaftarkan termasuk putra bapak."

"Meskipun tidak diterima ya wayahna (gimana lagi). Karena memang aturannya seperti itu dan saya memang tidak bisa memaksakan."

SMK Negeri 1 Padaherang ini berada di samping jalan raya nasional Pangandaran wilayah Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran.

Dan merupakan satu sekolah kejuruan yang favorit atau banyak diminati oleh para peserta didik baru di Pangandaran.

Kata Ngadino, memang dengan sistem PPDB sekarang ini kecil sekali kemungkinan (memprioritaskan siswa yang awalnya tidak diterima menjadi keterima) karena memang terakses oleh semua.

"Contoh, ada siswa A yang ternyata diterima di SMK walaupun kita tidak tahu siapa itu si A. Kemudian, ternyata ada si B yang tidak keterima dan memaksakan pingin masuk," katanya.

Padahal, orang tua si B ini misalnya kawan dekat, ada secara kekeluargaan dan sebagainya.

"Nah, kejadian seperti itu pihak sekolah tidak bisa menggeser si A ini. Karena, memang sudah diterima dan terakses semua orang," ucap Ngadino.

Hal seperti ini, terus terang saja memang rawan terjadi di teman-teman SMA. Karena, ada zonasi yang sekarang menjadi polemik di Disdik Jabar.

"Memang, zonasi ini menjadi titik rawan. Kalau untuk SMK tidak zonasi tapi jalur prestasi raport," ujarnya. *

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved