Wakil Ketua DPR Tekankan Alumni PTKIS Harus Melek Teknologi dan Siap Hadapi Arus Modernisasi

Menurutnya, dari lembaga pendidikan ini lahir generasi intelektual muslim yang bukan hanya fasih dalam ilmu-ilmu agama.

DPR RI
Wakil Ketua DPR RI, Cucun A. Syamsurijal, saat menyampaikan orasi ilmiah pada prosesi Wisuda Sarjana dan Magister Universitas Islam KH. Ruhiat (UNIK) Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (27/09/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Wakil Ketua DPR RI, Cucun A. Syamsurijal, menegaskan bahwa keberadaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) memiliki arti penting dan peran yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Menurutnya, dari lembaga pendidikan ini lahir generasi intelektual muslim yang bukan hanya fasih dalam ilmu-ilmu agama, tetapi juga memiliki kapasitas untuk menghadapi arus besar modernitas, perkembangan teknologi, hingga derasnya gelombang globalisasi.

“Alumni PTKIS adalah aset bangsa yang menjembatani nilai-nilai spiritual dengan kebutuhan pembangunan.” ucap Cucun saat menyampaikan orasi ilmiah pada prosesi Wisuda Sarjana dan Magister Universitas Islam KH. Ruhiat (UNIK) Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (27/09/2025).

Dalam kesempatan itu, Cucun memaparkan bahwa jalan panjang menuju Indonesia Emas 2045 menghadirkan berbagai tantangan serius bagi dunia pendidikan tinggi, khususnya PTKIS. Ia menyebutkan setidaknya ada empat tantangan pokok yang harus dihadapi.

Pertama, persoalan mismatch atau ketidakselarasan antara pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja. Banyak lulusan perguruan tinggi, termasuk PTKIS, yang belum mampu terserap optimal dalam pasar kerja.

Kedua, disrupsi teknologi yang menghadirkan ancaman nyata, di mana kecerdasan buatan, digitalisasi, dan otomasi berpotensi menggantikan banyak peran konvensional.

Ketiga, kesenjangan mutu antar kampus, karena tidak semua PTKIS memiliki kekuatan yang sama dalam hal sumber daya dosen, kualitas kurikulum, maupun fasilitas pendukung.

Dan keempat, ancaman radikalisme serta disorientasi nilai yang menuntut PTKIS agar tetap bisa menjaga lulusannya bersikap moderat, terbuka, serta berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

“Kita harus memperkuat kompetensi, melek terhadap teknologi digital, terus membangun relasi dan kolaborasi dengan dunia usaha. Kita ingin mereka punya peran penting,” sambung Cucun menekankan urgensi penguatan kapasitas lulusan PTKIS agar relevan dengan kebutuhan zaman.

Cucun juga menyinggung bagaimana DPR memiliki tanggung jawab dalam mendukung langkah besar PTKIS. Melalui fungsi legislasi, DPR akan mendorong lahirnya regulasi yang meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, termasuk revisi Undang-Undang Sisdiknas yang juga mencakup Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam.

Selain itu, dukungan dalam penganggaran riset maupun beasiswa mahasiswa juga akan diperkuat sebagai bentuk nyata perhatian negara terhadap dunia pendidikan.

“Indonesia Emas 2045 bukan sekadar cita-cita, tetapi tanggung jawab kita bersama. Kisah para santri yang berangkat dari keprihatinan hingga mampu memimpin bangsa adalah bukti nyata bahwa alumni PTKIS bisa mengambil peran strategis di setiap lini kehidupan.” tutup Cucun dengan penuh optimisme.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved