Muntah Darah Saat Hamil! Apa Efek pada Janin dan Persalinan?

Kondisi ini umumnya dipicu oleh berbagai faktor, seperti merokok, stres, konsumsi alkohol, serta riwayat tukak lambung sebelum kehamilan.

Tukak lambung mempunyai gejala yang hampir mirip dengan GERD dan hiperemesis gravidarum, seperti mual, muntah, dan mulas sehingga akan susah untuk dibedakan.

Jika kondisi ini tidak ditangani, maka mungkin saja terjadi perdarahan internal.

Hal ini membuat tubuh kehilangan darah secara banyak dan memicu anemia serta membutuhkan penangan medis segera.

3. Robekan pada saluran pencernaan
Muntah menimbulkan tekanan pada dada, kerongkongan, dan juga perut. Meningkatnya tekanan secara tiba-tiba ini dapat membuat saluran usus menjadi pecah.

hal ini bisa mengakibatkan moms mengalami muntah yang menimbulkan peradangan dada.

Moms mungkin akan merasakan nyeri dada, berkeringat, serta sesak napas jika saluran pencernaan robek.

4. Pecah varises kerongkongan (varises esofagus)
Varises pada kerongkongan terjadi disaat pembuluh darah di kerongkongan atau esofagus melebar.

Kondisi ini terjadi akibat aliran darah menuju hati terhalang oleh jaringan parut sehingga menimbulkan peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah di area hati.

Pembuluh darah tersebut akan menjadi rapuh dan mudah pecah. Jika varises di kerongkongan moms tersebut pecah

Sehingga menyebabkan muntah darah dalam jumlah banyak sehingga membahayakan kondisi Moms saat hamil.

5. Penyakit asam lambung
Muntah darah saat hamil bisa disebabkan oleh penyakit asam lambung atau GERD. Perubahan hormon saat hamil akan melemahkan otot kerongkongan bagian bawah.

Otot kerongkongan seharusnya berkontraksi dan menutup saluran di antara kerongkongan dan lambung setelah makanan turun ke lambung.

Melemahnya otot ini mengakibatkan kerongkongan tetap terbuka, sehingga asam lambung menjadi naik kembali ke kerongkongan.

Gejala penyakit asam lambung yaitu nyeri pada ulu hati atau perih di dada. Dalam kasus tertentu, GERD juga dapat menjadi penyebab  muntah darah.