Korban Zonasi, Puluhan Siswa Satu Desa Tak Masuk SMA Negeri, Disdik Subang Koordinasi Ke Provinsi

Sekalipun ini kewenangannya ada di Disdik Jabar, namun Disdik Kabupaten Subang akan berusaha memperjuangkan agar mereka bisa sekolah di SMAN n egeri.

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Kemal Setia Permana
istimewa
Kadisdik Subang, Tatang Komara. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Kasus puluhan pelajar di Desa Banggala Mulya, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang yang tak diterima melanjutkan sekolah ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kalijati, membuat para orangtua kecewa dan melakukan aksi protes dengan mengontrog langsung SMAN 1 Kalijati.

Para orang tua meminta kejelasan terkait nasib pendidikan 39 anak di sekolah tersebut.

Menanggapi kasus tersebut, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang berjanji akan berusaha memfasilitasinya. Disdikbud Subang akan berkoordinasi denga Disdik Provinsi Jabar agar ke 39 anak tersebut bisa bersekolah di SMAN 1 Kalijati.

"Saya barusan baca dari Tribunjabar, terkait puluhan orangtua siswa yang protes ke SMAN 1 Kalijati gara-gara anaknya tak diterima di sekolah tersebut," ujar Kadisdikbud Subang, Tatang Komara, Selasa(11/7/2023)

Menurut Tatang, sekalipun ini kewenangannya ada di Disdik Jabar, namun Disdik Kabupaten Subang akan berusaha memperjuangkan agar anak-anak di Desa Banggala Mulya bisa bersekolah ke SMAN 1 Kalijati

"Permasalah utamanya, 39 anak tidak di terima di SMAN 1 Kalijati karena desa tersebut tidak masuk zonasi untuk bersekolah di SMAN 1 Kalijati, sekalipun desa tersebut masih berada di kecamatan Kalijati," katanya

Tatang berjanji pihaknya tidak akan tinggal diam dan akan segera berkordinasi dengan Disdik Provinsi Jabar untuk mencari solusinya

"Insya Allah kami akan segera komunikasikan dengan pihak Disdik Provinsi untuk mencari solusinya agar ke 39 anak tersebut bisa bersekolah ke SMA negeri," ucapnya

Tatang Komara berharap bisa secepatnya ada solusi nyata dari pihak Disdik Jabar terkait polemik ini, agar jangan sampai generasi penerus bangsa ini menjadi korban dan putus sekolah.

"Semoga ada solusi nyata, baik dengan membuka ruang kelas baru ataupun solusi lainnya agar 39 anak ini bisa sekolah ke sekolah negeri terdekat," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved