Kedepankan Wawasan Lingkungan, LDII Jabar Tebar Kurban Ribuan Hewan dengan Total Rp66,355 Miliar
Jumlah itu terdiri dari 2.390 ekor sapi, 4 ekor kerbau, dan 2.535 ekor kambing atau setara Rp66,355 miliar atau 210 ribu kantung daging kurban.
TRIBUNJABAR.ID - Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Provinsi Jawa Barat melaksanakan tebar kurban sebanyak 4.929 ekor hewan kurban.
Jumlah itu terdiri dari 2.390 ekor sapi, 4 ekor kerbau, dan 2.535 ekor kambing atau setara Rp66,355 miliar atau 210 ribu kantung daging kurban.
Dalam siaran pers-nya, Ketua DPW LDII Provinsi Jabar, Dicky Harun, mengatakan bahwa hewan kurban ini ditebar ke seluruh masyarakat di wilayah Jawa Barat melalui DPD LDII Kota Kabupaten se-Jawa Barat.
“Tebar kurban ini merupakan kontribusi LDII Jabar untuk masyarakat Jabar, yakni untuk memperkuat ketakwaan kepada Allah dan kepedulian sosial kepada sesama manusia,” ujar Dicky Harun, Kamis (29/06/2023).
Berdasarkan patokan harga rata-rata hewan kurban, yakni sapi Rp25 juta per ekor dan kambing Rp3 juta per ekor, maka kurban warga LDII di Jabar mampu memutar ekonomi senilai Rp66,355 miliar.
Baca juga: Baznas RI Target Distribusikan 4,5 Juta Hewan Kurban pada Idul Adha 1444 H, Termasuk ke Wilayah 3T
Tebar kurban warga LDII Jabar, menurut Dicky, tercatat naik dalam tiga tahun terakhir.
Pada tahun 2021 tercatat jumlah hewan kurban sebanyak 3.730 ekor. Lalu meningkat pada tahun 2022 menjadi 4.415 ekor, dan meningkat lagi pada tahun 2023 menjadi 4.929 ekor.
“Kami berkurban sebagai rangkaian dari ibadah. Menjaga kelestarian lingkungan juga termasuk ibadah. Sehingga dengan membagikan daging kurban dalam besek merupakan ikhtiar kami berkurban untuk menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Dicky.
Selain berkurban, LDII Jabar pun tetap memerhatikan lingkungan sekitar.
Hal ini diperlihatkan dengan penggunaan besek untuk membagi daging kurban. Dicky menyebutkan hal ini sebagai alternatif bahan ramah lingkungan yang mudah terurai.
Sebelumnya, daging kurban selalu diwadahi dengan kantong plastik, sehingga selalu meninggalkan sampah yang sulit terurai dan mencemari lingkungan.
“Kurban dengan wawasan lingkungan ini penting, kami tetap memperhatikan kondisi namun tak meninggalkan esensi berkurban, yakni ketakwaan kepada Allah dan berbagi,” ujarnya.
Dicky menambahkan, pengertian kurban dengan wawasan lingkungan juga mengandung arti sebagai umat Islam harus peka terhadap lingkungan.
Antara lain, mengubah kebiasaan berkurban dan menjaga kebersihan dari sisa-sisa pemotongan hewan kurban.
“Para panitia kurban sangat memperhatikan kebersihan lingkungan. Sehingga konsentrasi setelah penyembelihan hewan kurban adalah membersihkan sisa-sisa hewan kurban, jangan sampai dibiarkan dan menjadi penyebab sumber bau busuk sehingga mengganggu lingkungan sekitar,” paparnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/LDII-DPW-Jabar-tebar-ribuan-hewan-kurban.jpg)